Sabtu 30 May 2020 13:15 WIB

Soal Kekecewaan Risma, PDIP: Kedepankan Gotong Royong

PDIP meminta semua pihak untuk bergotong royong menghadapi pandemi Covid-19.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Andri Saubani
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) angkat bicara terkait perkara dua mobil laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) dari BNPB untuk Surabaya. PDIP meminta semua pihak untuk bergotong royong menghadapi pandemi Covid-19.

"Semua harus kedepankan kerja gotong royong untuk kemanusiaan. Kini saatnya terus kembangkan semangat kerja sama," kata Sekretaris Jendral PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Sabtu (30/5).

Baca Juga

Partai berlogo kepala banteng moncong putih ini meminta setiap kepala daerah tidak perlu menghadirkan rivalitas politik dan harus menghindari ego kepemimpinan. Hasto mengimbau setiap kepala daerah di berbagai tingkatan untuk bijak dan mampu melihat skala prioritas atas setiap kebijakannya dengan memperhatikan kepentingan rakyat.

Pada saat yang bersamaan, Hasto mengatakan, bahwa PDIP menanggapi serius protes yang dilakukan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Mantan sekretaris tim pemenangan Preisden Joko Widodo ini mengatakan, ada  beberapa rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di Surabaya.

 

Dia mengatakan, Surabaya juga merupakan kota dengan penduduk terbanyak di Jawa Timur. Menurutnya, sangat disayangkan jika bantuan dua mobil laboratorium dari BNPB itu dipindahkan tanpa memertimbangkan skala prioritas dan aspek strategis di dalam pencegahan Covid-19.

"Dalam sutuasi yang tidak mudah seperti ini, musyawarah, gotong royong, kemanusiaan, serta keberpihakan bagi rakyat harus di kedepankan," katanya.

Seperti diketahui, Tri Rismaharini terlihat kecewa saat berada di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5). Dua mobil mesin PCR atau mobile laboratorium bantuan dari BNPB, yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur.

Risma langsung berkoordinasi dan menghubungi berbagai pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil laboratorium tersebut. Ketua DPP PDIP bidang Kebudayaan itu bahkan langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

BPBD Jawa Timur mengatakan, bahwa dua unit mobil PCR bantuan dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pusat bukan hanya untuk Surabaya. Mobil tersebut diperuntukkan juga untuk Provinsi Jawa Timur yang diperbantukan untuk sejumlah kabupaten/kota di Jawa Timur.

BPBD Jawa Timur mnegatakan bahwa Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur juga telah bersurat kepada Gugus Tugas Pusat pada 11 mei 2020. Isi surat itu adalah permohonan dukungan percepatan penegakkan diagnosis Covid 19. Di dalam surat tersebut, Gugus Tugas Jatim meminta permohonan mesin PCR 15 unit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement