Sabtu 30 May 2020 13:03 WIB

Tweet Donald Trump Kena Sensor Lagi

Donald Trump 'Berulah' Lagi, Kini Tweet-nya Kena Sensor

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Donald Trump 'Berulah' Lagi, Kini Tweet-nya Kena Sensor Gara-Gara . . . .. (FOTO: Foto/REUTERS/Jonathan Ernst)
Donald Trump 'Berulah' Lagi, Kini Tweet-nya Kena Sensor Gara-Gara . . . .. (FOTO: Foto/REUTERS/Jonathan Ernst)

Warta Ekonomi.co.id, Bogor

Twitter kembali menindak cuitan milik Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Jumat (29/5/2020) setelah hal serupa terjadi pada awal pekan ini.

Situs media sosial itu menilai cuitan Trump melanggar aturan karena mendukung kekerasan. Asal tahu saja, Trump mencuit soal rencana penembakan terhadap para penjarah di demonstrasi di Minneapolis.

"(Para penjarah) tidak menghargai kematian George Floyd dan saya tak akan membiarkan itu terjadi. Baru saja berbicara dengan Gubernur Tim Walz dan mengatakan kepadanya 'Militer bersamamu'," tulisnya, dilanjutkan dengan, "ketika penjarahan dimulai, penembakan dimulai (pula)."

Baca Juga: Setelah Trump, Kini Giliran Cuitan Jubir Kemenlu China yang Ditegur Twitter

Baca Juga: Tanggapi Perintah Eksekutif Trump, Twitter dan Facebook Beda Pendapat! Malah Bentrok

Twitter pun menyembunyikan cuitan ulang akun Gedung Putih terhadap unggahan Trump.

Sebelumnya, Trump memprotes langkah Twitter yang menandai cuitannya mengandung disinformasi soal surat suara. Ia pun mengancam bakal meluncurkan aturan baru tentang perusahaan internet dan meminta Kongres mencabut undang-undang bagian 230 yang melindungi platform daring dari tuntutan hukum atas konten.

Pesan Trump saat ini hanya dapat diakses jika pengguna mengklik pemberitahuan berbunyi, "cuitan ini melanggar Aturan Twitter tentang mendukung tindak kekerasan. Namun, Twitter telah memikirkan kepentingan publik supaya cuitan itu tetap bisa dibuka."

Keputusan menyembunyikan cuitan Trump berlandaskan kebijakan Twitter yang mengudara pada Juni 2019.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement