Sabtu 30 May 2020 12:36 WIB

Operasional Penerbangan Bali Disiapkan Menuju New Normal

Penumpang ke Bali harus bawa surat negatif Covid-19 berdasarkan uji swab PCR.

Suasana lengang Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali. Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan operasional penerbangan dari dan ke Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Foto: FIKRI YUSUF/ANTARA
Suasana lengang Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Badung, Bali. Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan operasional penerbangan dari dan ke Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan tengah menyiapkan operasional penerbangan dari dan ke Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, berjalan sesuai dengan PM 25 Tahun 2020 Tentang Pengendalian Transportasi Selama Masa Mudik Idul Fitri Tahun 1441 H. Hal ini untuk menuju dibukanya pada era new normal atau normal baru.

“Bali telah melakukan persiapan untuk masuk pada masa kenormalan baru dengan mengikuti ketentuan dan protokol kesehatan yang berlaku,” kata Direktur Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan KemenhubNovie Riyanto dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (30/5).

Baca Juga

Pada era kenormalan baru, penumpang yang hendak masuk ke Bali melalui Bandara International I Gusti Ngurah Rai Bali hendaknya harus mempersiapkan diri dengan surat keterangan negatif uji swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR). "Pada masa kenormalan baru di Bali, setiap calon penumpang pesawat udara wajib memenuhi persyaratan yang disampaikan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang tertuang dengan Surat Edaran No 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Kriteria Pembatasan Perjalanan Orang Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 Civid-19) atau selanjutnya disebut SE No 5/2020," jelas Novie.

Sebelum melakukan peninjauan di bandara, Dirjen Perhubungan Udara telah melakukan pertemuan dengan Gubernur Bali, I Wayan Koster di Denpasar. Dalam pertemuan tersebut, Kementerian Perhubungan mendukung keinginan Pemerintah Provinsi Bali dalam upaya mengembalikan potensi pariwisata dan perekonomian di Bali.

Upaya ini dengan tetap mengedepankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Protokol diterapkan dalam kegiatan pelayanan jasa transportasi baik moda darat, laut dan udara.

Sejumlah pintu masuk menuju Bali termasuk bandara dilakukan pengawasan. Bali hanya menerima penumpang yang melakukan perjalanan melalui angkutan darat, laut dan udara dengan hasil negatif dari uji swab berbasis Polymerase Chain Reaction (PCR) yang dikeluarkan oleh Laboratorium/Rumah Sakit Pemerintah yang dirujuk oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

“Kami berharap penerapan PM 25/2020 dapat diterapkan, serta kami mengimbau agar para penumpang untuk mematuhi seluruh persyaratan yang diatur dalam SE Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, sehingga angkutan darat, laut dan udara menjadi selamat, aman dan nyaman, " katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement