Sabtu 30 May 2020 09:54 WIB

Sempat Berhenti, Pabrik Suzuki Kembali Beroperasi

Pengoperasian pabrik guna memenuhi kebutuhan ekspor.

Pabrik Suzuki mulai lagi mengisi pasar ekspor dengan mengaktifkan kembali pabriknya di Cikarang, Bekasi.
Foto: Eric Iskandarsjah
Pabrik Suzuki mulai lagi mengisi pasar ekspor dengan mengaktifkan kembali pabriknya di Cikarang, Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sempat menghentikan operasional produksi selama 40 hari (13 April-22 Mei 2020),  kini, Suzuki Indonesia secara bertahap mengoperasikan kembali pabrik mulai  26 Mei 2020. Keputusan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan ekspor karena pasar internasional berangsur pulih dari dampak pandemi Covid-19.

“Pabrik Suzuki mulai beroperasi kembali secara bertahap untuk memenuhi permintaan ekspor, mengingat pasar internasional  mulai pulih pascapandemi Covid-19. Namun, pada tahap awal ini kami akan mengurangi volume produksi, dan secara bertahap akan melakukan evaluasi agar volumenya bisa ditingkatkan,” ujar  President Director PT Suzuki Indomobil Motor/PT Suzuki Indomobil Sales, Seiji Itayama. 

Dalam pengopresian pabrik, Seiji memastikan tetap menjalankan Suzuki Hygiene Commitment dan standar protokol kesehatan yang diberlakukan pemerintah untuk seluruh karyawan. “Ini adalah langkah kami untuk beradaptasi dengan tatanan kehidupan baru atau New Normal sambil terus mendukung perekonomian Indonesia,”. 

Disebutkan, pabrik Suzuki beroperasi kembali secara bertahap. Dari ketiga lokasi pabrik yang ada di Cakung, Cikarang, dan Tambun yang terbagi menjadi Tambun 1 dan Tambun 2, pabrik Tambun 2 merupakan area yang belum akan beroperasi. Hal ini dikarenakan pabrik Tambun 2 merupakan lokasi produksi model-model yang lebih banyak ditujukan untuk pasar domestik, seperti New Carry Pick Up, APV, dan Karimun Wagon R.

Sementara di lokasi pabrik lainnya, Suzuki memastikan seluruh kegiatan operasional dipantau dengan ketat dan memenuhi regulasi pemerintah mengenai physical distancing. Karyawan akan dipastikan untuk mengenakan masker, selalu mencuci tangan, hingga menjaga jarak aman dengan karyawan lainnya. 

Untuk itu, menurut Itamaya,  Suzuki membagi jadwal makan siang di pabrik menjadi dua shift, sehingga tidak terjadi penumpukan orang serta membuat sekat di atas meja makan. Selain itu, di beberapa lokasi kerja yang tidak memungkinkan untuk dilakukan physical distancing, seperti di line production, dipasangi sekat di antara karyawan untuk meminimalkan risiko penularan virus.

“Kami berupaya dengan optimal mendukung perekonomian Indonesia dan memprioritaskan kualitas layanan untuk pelanggan. Namun, keselamatan dan kesehatan karyawan juga tetap menjadi fokus. Kami harap keputusan ini adalah yang terbaik untuk semua pihak pada saat pandemi Covid-19 ini,” ujarnya.

sumber:khoirul azwar

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement