Jumat 29 May 2020 19:48 WIB

Covid-19 di Jatim Terus Bertambah, PMI Kerahkan Relawan

PMI saat ini memiliki 1,5 juta relawan, 2.000 di antaranya sudah terlatih.

Rep: Desy Susilawati / Red: Agus Yulianto
Sudirman Said
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Sudirman Said

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya angka kasus corona virus disease (Covid-19) di wilayah Jawa Timur tengah menjadi sorotan beberapa waktu belakangan. Pemprov Jatim pun serius menangani pandemi virus ini yang harus dibantu oleh dukungan banyak relawan.

Termasuk dari Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat akan mengerahkan sebagian relawan dan armadanya ke Jawa Timur guna mengantisipasi dan mengendalikan penyebaran Covid-19 di Jawa Timur. Langkah ini pun disambut baik oleh pemerintah provinsi, langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. 

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Sudirman Said menjelaskan, keterlibatan relawan PMI dalam membantu mengendalikan kasus terjangkitnya Covid-19 di Jawa Timur, tentu sudah menjadi kesepakatan antara Ketua Gugus Tugas Nasional Covid-19 Letjend Doni Monardo dengan Ketua Umum PMI Jusuf Kalla. Langkah ini pun sudah menjadi tugas PMI untuk ikut menurunkan kasus Covid-19 yang kian mengkhawatirkan.

"PMI memperkuat operasi di Jawa Timur karena ada gejala, terutama Kota Surabaya dan sekitarnya menjadi episentrum baru. Ditambah sebagai organisasi kuasi pemerintah, tugas PMI adalah mendukung masyarakat dan membantu upaya pemerintah dalam mengatasi pandemi Covid-19 ini," ujar Sudirman dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (29/5).

Koordinasi dengan stakeholders lainnya juga menjadi hal utama dalam persiapan mengerahkan relawan. Persiapan bahkan sudah difokuskan sejak Ramadhan lalu. "Kami persiapkan sejak sebelum libur Lebaran, seperti halnya berkoordinasi dengan PMI Jawa Timur, Pemerintah daerah Jawa Timur, Kodam Brawijaya, Polda Jatim, serta para relawan sedang terus dilakukan," terangnya.

Sudirman menjelaskan, koordinasi tersebut sangatlah penting dilakukan dan berharap berharap semua pihak mengambil kebijakan dan melakukan tindakan berbasis bukti dan sains. Selain itu, menyusul kebutuhan logistik dan kendaraan yang mendukung relawan dalam menghadapi Covid-19 juga tengah dipersiapkan. Bahkan, kendaraan operasional sebagian sudah bergerak ke Jawa Timur untuk persiapan melakukan lahkah-langkah tindakan. "Gudang logistik dan posko operasi sedang kami persiapkan," ujarnya.

PMI saat ini memiliki 1,5 juta relawan, 2.000  di antaranya sudah terlatih. Sedangkan untuk jumlah relawan yang diturunkan untuk mengendalikan pandemi Covid-19 di Jawa Timur sedang dikoordinasikan lebih lanjut.

Para relawan nantinya bekerja sesuai target-target tertentu untuk melawan Covid-19. Mengingat tujuannya adalah mendukung pemerintah, sehingga salah satunya adalah melakukan sterilisasi kota-kota berisiko tinggi, seperti di Jawa Timur. 

Sementara Pakar Epidemiologi dr L Aswin Pramono, SpPD, M. Epid menjelaskan, peranan relawan dalam membantu melawan pendemi ini sangat dibutuhkan seperti halnya yang dilakukan PMI. Namun, dengan beberapa cara misalnya, relawan ikut menyosialisasikan pentingnya physical distancing, pola hidup bersih dan sehat di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Hal ini berlaku di semua daerah, termasuk Jawa Timur, dengan angka kasus Covid-19 yang kian bertambah.

"Sosialisasi physical distancing dalam situasi PSBB ini di semua sektor; pendidikan, perdagangan/industri, kendaraan umum, tempat umum, mall, restoran, mesti dilakukan"ujar dr Aswin.

Tak cukup itu, para relawan juga harus aktif di media sosial dalam melawan corona. Langkah ini juga perlu dilakukan untuk selalu menyuarakan kewaspadaan terhadap pandemi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement