Jumat 29 May 2020 17:34 WIB

Sebelum Kasus Corona Menurun, Malaysia tak Mau Buka Sekolah

Malaysia mencatat penurunan signifikan kasus baru virus corona Covid-19.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri melintasi kawasan zona merah di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (8/5).
Foto: EPA-EFE/FAZRY ISMAIL
Petugas kesehatan menggunakan alat pelindung diri melintasi kawasan zona merah di Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (8/5).

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Pemerintah Malaysia akan kembali membuka sekolah jika kasus baru Covid-19 terus menurun. Sebelum hal itu terjadi, para siswa akan tetap melakukan kegiatan belajar mengajar jarak jauh atau daring. 

Dirjen Kementerian Kesehatan Malaysia Noor Hisham Abdullah mengatakan, negaranya telah melihat penurunan signifikan terkait kasus baru Covid-19. Pada Kamis (28/5), misalnya, Malaysia hanya mencatat 10 kasus Covid-19. Itu merupakan yang terendah dalam dua bulan terakhir. 

Baca Juga

Menurutnya, penurunan signifikan angka infeksi harian merupakan hasil dari kebijakan movement control order (MCO) yang telah diterapkan selama 24 hari terakhir. “Tapi kementerian (kesehatan) masih khawatir tentang dampak musim perayaan (Idul Fitri) yang akan kita lihat pada pekan pertama bulan Juni,” kata Noor Hisham pada Jumat (29/5), dikutip laman the Straits Times.

Dia menyebut pemerintah akan mengambil keputusan tentang pembukaan berbagai sektor, termasuk pendidikan pada 9 Juni mendatang. “Jika jumlah kasus yang rendah masih dapat dipertahankan pada saat itu, dengan mempertimbangkan musim perayaan, kita dapat membuka lebih banyak sektor sosial dan pendidikan. Kami sangat berhati-hati sebelum melakukan perubahan kebijakan,” ucapnya.

Hingga berita ini ditulis, Malaysia memiliki 7.732 kasus Covid-19 dengan 115 korban meninggal. Sebanyak 6.235 pasien berhasil pulih setelah terinfeksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement