Jumat 29 May 2020 16:07 WIB

Risma Kecewa Lab PCR untuk Surabaya Dialihkan ke Daerah Lain

Menurut Risma, Surabaya seharusnya menerima bantuan dua mobil lab PCR dari pusat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andri Saubani
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) menyampaikan pemaparan saat Rapat Analisa Dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Di Wilayah Kota Surabaya di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/5/2020). Rapat itu diikuti jajaran kepolisian,TNI dan Aparatur Sipil Negara (ASN)
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) menyampaikan pemaparan saat Rapat Analisa Dan Evaluasi Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Di Wilayah Kota Surabaya di Gedung Sawunggaling, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (22/5/2020). Rapat itu diikuti jajaran kepolisian,TNI dan Aparatur Sipil Negara (ASN)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kecewa dua mobil mesin PCR atau mobile laboratorium bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), yang sedianya diperbantukan khusus untuk Kota Surabaya, dialihkan ke daerah lain oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur. Risma bahkan langsung berkoordinasi dan menghubungi pihak-pihak yang telah dimintai bantuan untuk mendatangkan mobil tersebut.

Risma juga langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo. Risma kemudian menunjukkan bukti tangkapan layar percakapan Whatsapp antara dirinya dan Doni. Risma ingin menunjukkan bahwa yang memohon bantuan alat fast lab tersebut adalah dirinya, untuk Kota Surabaya. Doni pun menyanggupinya dan berjanji akan mempercepat proses pengirimannya.

Baca Juga

Risma pun mengadukan, mobil bantuan itu dialihkan ke daerah lain, sehingga Surabaya tidak bisa menggunakannya. Doni pun berjanji mengecek keberadaan mobil tersebut karena memang dua mobil bantuan itu diprioritaskan untuk Kota Surabaya.

“Teman-teman lihat sendiri kan, ini bukti permohonan saya dengan Pak Doni, jadi ini saya sendiri yang memohon kepada beliau. Kasihan pasien-pasien yang sudah menunggu,” kata Risma di Balai Kota Surabaya, Jumat (29/5).

 

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita menjelaskan, sebetulnya pada Kamis (28/5), Surabaya sudah akan dibantu mobil laboratorium itu. Awalnya, akan langsung dipergunakan untuk pasien yang menjalani karantina di Hotel Asrama Haji dan Dupak Masigit yang di situ ada warga dari Krembangan Selatan.

“Jadi, bantuan dari BNPB itu dua unit mobil laboratorium dan sudah kami tentukan titik-titiknya selama mobil itu berada lima hari di Kota Surabaya. Masing-masing titik itu kami siapkan 200 orang untuk dilakukan tes swab. Mereka itu yang belum dites swab dan waktunya swab ulang, supaya cepat selesai penanganannya,” kata Febria.

Namun, lanjut Febria, pengiriman mobil diundur karena dialihkan dulu ke Rumah Sakit Unair dan tidak langsung ke Hotel Asrama Haji. Karena dijadwalkan pukul 13.00 WIB, kemudian para pasien di Hotel Asrama Haji dipersiapkan mulai sekitar pukul 12.30 WIB dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.

“Ternyata, mobil itu tidak datang-datang hingga kami menunggu sekitar 5 jam dan mobil itu baru datang sekitar pukul 18.30 WIB. Dan ternyata kemarin dua mobil itu dibawa ke Unair satu dan satu mobil lagi dibawa ke daerah lain,” ujar Febria.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement