Jumat 29 May 2020 14:40 WIB

Pertamina Pastikan Pembangunan Kilang Cilacap Berjalan

Penyelesaian kilang Cilacap diharapkan menutup kebutuhan BBM tanpa impor.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Fuji Pratiwi
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah. PT Pertamina (Persero) memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap tetap berjalan.
Foto: Antara/Irfan Anshori
Pekerja beraktivitas di kawasan Kilang PT Pertamina RU (Refinery Unit) IV Cilacap, Jawa Tengah. PT Pertamina (Persero) memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap tetap berjalan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) memastikan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Cilacap tetap berjalan. Saat selesai, kapasitas kilang Cilacap akan menjadi dua kali dari kapasitas saat ini.

"Pertamina tetap akan melanjutkan RDMP Cilacap secara mandiri, sambil secara paralel akan dilakukan pencarian strategic partner yang lain," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman di Jakarta, Jumat (28/5).   

Baca Juga

Fajriyah menambah, meskipun dunia masih dilanda pandemi Covid-19, penurunan permintaan BBM dan tekanan terhadap nilai kurs rupiah, Pertamina tetap fokus untuk menuntaskan proyek strategis nasional yang merupakan amanah dari Pemerintah. "Ini termasuk pembangunan kilang Cilacap sebagai bagian dari proyek RDMP/GRR Pertamina yang telah tertuang dalam RKAP kami," kata Fajriyah.

Pertamina akan memaksimalkan dan mengoptimalkan penyelesaian proyek pengembangan kilang dan pembangunan kilang baru agar dapat selesai sesuai target waktu yang ditetapkan. Jika proyek ini rampung, nantinya kilang yang saat ini berkapasitas 1 juta barel per hari akan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta barel per hari sehingga kebutuhan BBM dapat terpenuhi tanpa perlu impor.

"Dengan penuntasan RDMP/GRR, Pertamina berharap dapat memenuhi target Pemerintah untuk menyetop import BBM pada tahun 2026," ucap Fajriah.

Melalui proyek pengembangan kilang Cilacap kapasitas kilang yang semula sebesar 348 ribu barel per hari (bph) akan meningkat menjadi 370 ribu barel per hari. Selain itu juga akan terjadi juga peningkatan produksi bensin (gasoline) dari 59 ribu bph menjadi 138 ribu bph. Pun produksi diesel dari 82 ribu bph menjadi 137 ribu bph.  

Sebelumnya Pertamina juga telah menuntaskan Proyek Langit Biru Cilacap dan saat ini menjadi bagian dari RU IV Cilacap. "Kilang telah beroperasi penuh dan sejak pandemi Covid-19, operasional tetap berjalan dengan protokol keamanan dan kesehatan," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement