Jumat 29 May 2020 13:46 WIB

KADIN: Padat Karya Bisa Tekan Angka PHK

Kenormalan baru sebagai upaya memerbaiki sektor ekonomi dalam negeri.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani berpidato dihadapan peserta Rapat Koordinasi Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Rosan P Roeslani berpidato dihadapan peserta Rapat Koordinasi Kadin Indonesia di Jakarta, Selasa (5/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), Rosan Roeslani menuturkan sektor industri perlu disiapkan untuk menghadapi kenormalan baru atau new normal. Hal itu disampaikannya dalam pertemuannya dengan Satuan Tugas (Satgas) Lawan Covid-19 DPR.

"Harus didorong secara perlahan agar padat karya ini menjadi prioritas terlebih dahulu. Padat karya harus dipastikan siap menghadapi new normal agar yang di-PHK angkanya bisa ditekan," ujar Rosan di kantor KADIN, Jakarta, Jumat (29/5).

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi perlu dibuka secara perlahan di masa pandemi ini. Agar para pelaku usaha dapat beradaptasi secara perlahan dengan kondisi saat ini.

Tetapi, pemerintah perlu melakukan kajian yang cermat sebelum menerapkan prosedur new normal. Pasalnya, kondisi setiap daerah terkait penyebaran virus Covid-19 tidak sama. "Ada yang memang sudah siap atau masih belum siap menghadapi new normal. Nanti perlahan harus dilakukan evaluasi, tahapannya seperti apa, juga kesiapan industrinya," ujar Rosan.

Pada dasarnya, KADIN melihat new normal sebagai upaya yang baik untuk memerbaiki sektor ekonomi dalam negeri. Karena tak dapat dipungkiri, pandemi telah menambah biaya bagi perusahaan.

"New normal memberikan ruang kepada pelaku usaha untuk bergerak maju. Sebab, selama ini protokol Covid-19 ternyata menambah cost bagi perusahaan," ujar Rosan.

Sementara itu, Ketua Satgas Lawan Covid-19 DPR Sufmi Dasco Ahmad berterimakasih kepada KADIN, yang mengambil peran dalam membantu dunia usaha di Indonesia. Hal tersebut dinilainya penting, karena ekonomi menjadi sektor yang paling terdampak akibat Covid-19.

"Mereka menjadi crisis center yang baik bagi dunia usaha melakukan panduan-panduan bagaimana dunia usaha harus dan terus bertahan," ujar Dasco.

Wakil Ketua DPR itu mengatakan, UMKM memiliki peran penting guna membangkitkan roda perekonomian. Keduanya pun sepakat untuk membuat gebrakan dalam sektor ekonomi di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Untuk itu kepada sektor swasta yang memberikan 87 persen dari penghasilan negara ini, kita akan buat gebrakan sesuatu yang bisa sama-sama untuk menggerakkan ekonomi negara dalam new normal ini," ujar Wakil Ketua DPR itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement