Jumat 29 May 2020 06:58 WIB

Spanyol akan Terima Wisatawan Eropa Usai Lockdown

Untuk penerimaan wisatawan pertama akan dimulai dengan kedatangan dari negara-negara

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah orang berjalan di kawasan pinggir laut di Barcelona, Spanyol, Ahad (3/5). Warga Spanyol memenuhi jalan-jalan kota untuk melakukan olahraga setelah tujuh minggu mengalami lockdown sebagai upaya melawan Covid-19
Foto: AP/Emilio Morenatti
Sejumlah orang berjalan di kawasan pinggir laut di Barcelona, Spanyol, Ahad (3/5). Warga Spanyol memenuhi jalan-jalan kota untuk melakukan olahraga setelah tujuh minggu mengalami lockdown sebagai upaya melawan Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Spanyol akan secara bertahap membuka pariwisata musim panas ini. Untuk penerimaan wisatawan pertama akan dimulai dengan kedatangan dari negara-negara Eropa.

Menteri Luar Negeri, Arancha Gonzalez Laya, menyatakan, pemerintah akan memastikan pengunjung hanya pergi berwisata ke daerah-daerah yang memiliki kasus virus korona terkendali. "Ini kesehatan. Ini memastikan bahwa kami tidak mengimpor kasus karena kami mencoba mengendalikan kasus yang kami miliki di negara ini. Manajemen kami sangat bijaksana untuk memastikan kami mengendalikan Covid," ujarnya.

Baca Juga

Spanyol biasanya menyambut lebih dari 80 juta pengunjung setiap tahun. Melimpahnya wisatawan menjadikannya salah satu negara yang paling banyak dikunjungi di dunia, dengan pariwisata menjadi bagian penting dari ekonomi.

Tapi, pandemi virus corona menjadi pukulan sangat besar. Untuk menjaga kasus tidak kembali menanjak, Laya memastikan, mereka akan sangat berhati-hati ketika membuka diri pada pengunjung mulai 1 Juli.

"Pada tahun 2020 yang sangat tidak biasa ini, kita tidak akan dapat berperilaku seperti biasa," kata Laya.

Meski orang Eropa akan menjadi wisatawan pertama yang diterima oleh Spanyol, tidak ada rincian lebih lanjut untuk kriteria tersebut. Laya menyatakan, akan ada pembicaraan pertama dengan negara-negara Eropa tentang kapan suatu wilayah dapat dianggap aman.

"Kita perlu mendefinisikan apa yang aman. Apakah 50 infeksi? Apakah ini empat? Sangat penting bahwa definisi ini dibuat di tingkat Eropa, karena ini pada akhirnya adalah jaminan non-diskriminasi," ujar Laya.

Spanyol sedang mempertimbangkan membuka wilayahnya secara bertahap untuk pariwisata asing ketika daerah-daerah keluar dari karantina. "Kami harus mempertimbangkan wilayah yang telah selesai (lockdown) dan mencapai apa yang kami sebut normalitas baru," katanya.

Belum ada tanggap pasti untuk Spanyol mulai menerima wisatawan yang ingin berkunjung, terlebih lagi ke dua kota, Barcelona dan Madrid, yang terdampak besar atas penyebaran virus korona. Laya mengatakan, pemerintah mencoba untuk segera mempersiapkan agar warga pun dapat melakukan hal yang sama.

sumber : reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement