Jumat 29 May 2020 00:47 WIB

New Normal Balikpapan Masih Tunggu Ro di Bawah 1

Untuk capai RO di bawah 1, masyarakat harus benar-benar menerapkan protokol Covid-19

Mengikuti prosedur jaga jarak fisik dan diperiksa suhu tubuh menjadi keharusan dalam protokol Covid 19 (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Iggoy el Fitra/
Mengikuti prosedur jaga jarak fisik dan diperiksa suhu tubuh menjadi keharusan dalam protokol Covid 19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Balikpapan masih menunggu perhitungan angka reproduksi atau tingkat penularan awal (RO) di bawah 1.  Sebagaimana disyaratkan Presiden Joko Widodo untuk menerapkan normal yang baru. Sedanglan saat ini RO di Balikpapan masih di atas angka 1.

“Kita tunggu sambil menyusun panduan protokol normal baru yang sudah dibuat Kementerian Kesehatan, Kementerian Tenaga Kerja, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19,” kata Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi, di Balikpapan, Kamis (28/5).

Baca Juga

Untuk mencapai RO di bawah 1, maka masyarakat harus benar-benar menerapkan protokol Covid-19 seperti menjaga jarak antar orang, memakai masker, selalu mencuci tangan dengan sabun atau desinfektan. Juga tidak berkumpul dalam jumlah besar atau membuat kerumunan, sampai penutupan sejumlah ruas jalan.

Selain itu Pemkot kembali mengkaji untuk mengizinkan kembali dibuka rumah ibadah, pertokoan, dan sejumlah ruas jalan yang selama ini dibuka-tutup. “Jadi kami minta semua masyarakat tetap disiplin dengan protokol Covid-19 agar RO kita bisa di bawah angka 1,” kata Wali Kota.

R0 adalah sebutan untuk potensi penularan penyakit. Semakin rendah angkanya, semakin terkendali penularan penyakit tersebut. Presiden Joko Widodo membuat standar angka RO di bawah 1 bagi satu daerah untuk bisa menerapkan normal yang baru, atau normal yang masih menerapkan sejumlah protokol Covid-19 yang dianggap perlu.

Kepala Dinkes Balikpapan menyontohkan cara mendapatkan nilai R0. Pada minggu pertama diketahui ada warga yang tertular, terdapat enam kasus penularan. Dari enam  kasus ini, terjadi lagi penularan kepada dua orang. “Jadi hitungannya 2/6, maka didapat angka RO 0,33,” kata dr Juliarty.

Dinkes Balikpapan mengambil jumlah penularan dalam rentang waktu per minggu.Dari catatan Dinas Kesehatan Balikpapan, kasus Covid-19 dan penularannya mengalami penurunan pada periode 20 hingga 26 April hingga 27 April-3 Mei. Tapi pada periode 4 hingga 10 Mei terjadi kenaikan, yakni ada tiga kasus yang menulari lima orang, sehingga R0-nya menjadi 5/3 atau 1,67 persen.

Pada akhir Mei ini, atau antara tanggal 25 hingga 27 Mei, ada empat kasus baru. “Mudah-mudahan tidak ada penularan dari yang empat  itu,” harap dr Juliarty.

Bila tak ada kasus penularan dari empat kasus tersebut, maka RO untuk pekan itu adalah 0. “Tinggal nanti Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Kaltim mau mengambil rentang waktu sampai berapa minggu ke belakang untuk menilai kita,” kata dr Juliarty lagi.

Seperti disebutkan Kepala Dinkes, yang menilai dan memberikan angka untuk RO adalah Gugus Tugas Covid-19 Provinsi. Yang kemudian dilaporkan kepada Gubernur untuk diteruskan kepada Presiden.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement