Kamis 28 May 2020 22:28 WIB

Pemkab Bengkalis Siapkan Penerapan New Normal

New normal ini tujuannya untuk membiasakan masyarakat supaya hidup disiplin.

Pemkab Bengkalis Siapkan Penerapan New Normal. Foto: Sejumlah warga mengenakan masker saat berolahraga di jalan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (27/5/2020). PSBB di enam daerah di Riau akan berakhir pada 28 Mei 2020, yakni di Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kampar, Bengkalis, Siak dan Pelalawan, dan pemerintah pusat merencanakan daerah tersebut jadi percontohan penerapan normal baru di Indonesia dalam penanggulangan COVID-19
Foto: ANTARA/FB Anggoro
Pemkab Bengkalis Siapkan Penerapan New Normal. Foto: Sejumlah warga mengenakan masker saat berolahraga di jalan saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (27/5/2020). PSBB di enam daerah di Riau akan berakhir pada 28 Mei 2020, yakni di Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Kampar, Bengkalis, Siak dan Pelalawan, dan pemerintah pusat merencanakan daerah tersebut jadi percontohan penerapan normal baru di Indonesia dalam penanggulangan COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID,BENGKALIS -- Pemerintah Kabupaten Bengkalis di Provinsi Riau siap dan mendukung penuh penerapan normal baru yang telah dikeluarkan pemerintah pusat.

"Sebelum penerapan normal baru ini tentu kita harus gencar melakukan sosialisasi kepada semua pihak, agar mereka mengerti apa itu new normal, serta berjanji untuk mematuhi imbauan pemerintah dengan tetap mengikuti protokol kesehatan," ujar Bustami ketika melakukan video konferensi dengan Gubernur Syamsuar, Kamis (28/5).

Bustami juga mengajak masyarakat agar membantu pemerintah dalam rangka menuju penerapan normal baru ini, salah satunya disiplin. Karena penerapan new normal ini tujuannya untuk membiasakan masyarakat supaya hidup disiplin, salah satunya budaya antrean di tempat keramaian.

"Jika kita sudah menerapkan new normal maka semua kegiatan ekonomi dan kegiatan lainnya akan dibuka kembali, namun hal itu tidak terlepas dari mematuhi protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir," jelasnya.

Selain itu Bustami juga melaporkan perkembangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan peninjauan ke posko Covid-19 untuk memastikan pemberlakuan PSBB tersebut, benar-benar bisa menekan angka penularan Covid-19. "Alhamdulillah penerapan PSBB hanya satu kali. Ini semua berkat kerja sama kita yang baik dan tentunya dukungan dari semua pihak,” ungkap Bustami.

Lebih lanjut, Bustami mengimbau masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan meskipun penerapan Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) berakhir pada Kamis (28/5). "Protokol kesehatan yang dimaksud, yaitu seperti menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan serta menjaga pola hidup sehat lainnya," ujarnya.

Selain itu data yang diterima bahwa penularan Covid-19 di Kabupaten Bengkalis mulai menurun. "Alhamdulillah semakin menurun, ini menunjukkan pemberlakuan PSBB di Kabupaten Bengkalis berjalan dengan baik, " kata Bustami.

Ia juga menjelaskan, penerapan PSBB Bengkalis tidak diperpanjang dan sudah dilaporkan kepada Gubri, untuk itu diharapkan kepada masyarakat agar lebih intensif mematuhi protokol kesehatan, supaya penularan Covid-19 di Kabupaten Bengkalis tidak ada lagi.

"Kita tetap memperketat protokol kesehatan bagi warga yang baru pulang kampung atau yang masuk di daerah kita, supaya penularan Covid-19 ini bisa dicegah," ujarnya.

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement