Kamis 28 May 2020 21:15 WIB

Gelombang Tinggi Rusak Sejumlah Bangunan di Jumbaran

Gelombang besar air laut terjadi sejak kemarin.

Seorang warga diterjang gelombang pasang air laut di kawasan Pantai Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (28/5/2020). Gelombang tinggi dan pasang air laut yang terjadi di kawasan perairan tersebut sejak Rabu (27/5), merusak sejumlah bangunan kafe serta mengakibatkan nelayan setempat tidak dapat melaut
Foto: ANTARA/FIKRI YUSUF
Seorang warga diterjang gelombang pasang air laut di kawasan Pantai Jimbaran, Badung, Bali, Kamis (28/5/2020). Gelombang tinggi dan pasang air laut yang terjadi di kawasan perairan tersebut sejak Rabu (27/5), merusak sejumlah bangunan kafe serta mengakibatkan nelayan setempat tidak dapat melaut

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa alam gelombang tinggi dan pasang air laut yang terjadi di wilayah Jimbaran, Kabupaten Badung, Bali. Sejumlah bangunan kafe di wilayah tersebut alami kerusakan.

"Gelombang besar air laut terjadi sejak kemarin, kami dapat laporannya ada terjadi kerusakan di titik kafe," ujar Bendesa atau Kepala Desa Adat Jimbaran, I Made Budiarta di Badung, Kamis (28/5).

Dua kafe yang mengalami kerusakan tersebut berada di dua titik yang berbeda yaitu di kompleks Cafe 9 kawasan Pamelisan Agung Jimbaran dan di Pantai Muaya.

Kerusakan di dua kafe yang sejak beberapa waktu yang lalu telah ditutup sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 tersebut diantaranya adalah kaca yang langsung berhadapan dengan laut pecah, pintu yang terlepas terhempas gelombang air laut serta meja kursi yang terseret gelombang pasang.

"Kalau ditotal semuanya kerugian di dua kafe yang rusak kena gelombang air laut itu ya mencapai puluhan juta," ungkap Made Budiarta.

Sementara itu, pemilik Bayang Cafe Jimbaran, Nyoman Sudarma mengaku, akibat gelombang pasang air laut yang terjadi Rabu (27/5) kemarin, kafe miliknya mengalami kerusakan berupa kerusakan pintu geser, kaca pecah dan sejumlah bagian dinding partisi jebol.

"Sebenarnya kemarin sudah ada peringatan dini dari BMKG. Sebekum kejadian saya sudah akan melepas pintu yang ada kaca. Tapi tiba-tiba ombak besar langsung datang bertubi-tubi ya saya menyelamatkan diri dan tidak sempat melepasnya, akhirnya kaca pecah," katanya.

Ia mengatakan, peristiwa gelombang tinggi dan pasang air laut tersebut sudah beberapa kali terjadi di wilayah Jimbaran. Namun, menurutnya gelombang pasang pada tahun ini termasuk paling besar.

"Dulu seingat saya yang lebih besar dari tahun ini kejadian sekitar 12 tahun yang lalu. Tapi yang tahun ini ya memang parah juga, sampai merusak. Nelayan di daerah sini juga sudah tidak ada yang melaut, gelombang di tengah laut bisa sampai lebih dari empat meter," ujar Nyoman Sudarma.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement