Kamis 28 May 2020 19:38 WIB

PTPN Grup Alihkan 18 Rumah Sakit untuk Tangani Covid-19

Kami telah mengerahkan berbagai upaya untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi

Petugas medis mengenakan alat pelindung diri lengkap di ruang perawatan pasien Covid-19.
Foto: ADITYA PRADANA PUTRA/ANTARA FOTO
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri lengkap di ruang perawatan pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PTPN Grup mengalihfungsikan 18 rumah sakit dari total 26 rumah sakit yang dimiliki. Holding Perkebunan Nusantara ini juga mendonasikan bantuan senilai Rp 29 miliar berupa peralatan medis dan nonmedis bagi rumah sakit dan tenaga medis, serta paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Mohammad Abdul Ghani mengatakan pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 18,1 miliar yang diprioritaskan untuk mengalihfungsikan 18 rumah sakit itu. Alih fungsi itu untuk membantu pemerintah memerangi Covid-19. "Sebanyak 18 Rumah sakit PTPN Grup telah menyediakan fasilitas 835 tempat tidur dan 125 unit fasilitas Intensive Care Unit (ICU) untuk melayani perawatan pasien Covid-19 di berbagai daerah Indonesia," ujarnya di Jakarta, Kamis (28/5).

Alih fungsi rumah sakit ini, diharapkan Ghani, bisa membantu pemerintah untuk mengimbangi ketersediaan kapasitas rumah sakit rujukan dalam melayani pasien Covid-19 yang jumlahnya semakin meningkat. Holding BUMN perkebunan ini juga memperkuat fasilitas alat medis serta alat pelindung diri (APD) yang memadai bagi tenaga medis rumah sakit serta stok tambahan obat-obatan untuk merawat pasien Covid-19 sesuai standar kesehatan. Beberapa Rumah Sakit PTPN Grup juga melayani rapid test Covid-19.

Adapun 18 rumah sakit milik PTPN Grup yang disiapkan fasilitasnya untuk perawatan pasien Covid-19 yakni RS Bangkatan (Binjai), RS Tj Selamat (Langkat), RS Balimbingan (Simalungun), RS Pabatu (Serdang Bedagai), RS Laras (Simalungun), dan RS GI Tobing (Deli Serdang). Lalu RS Sri Pamela (Tebing Tinggi), RS Subang (Subang-Jabar), RS HVA Toloeng Redjo (Kediri), RS Medika Utama (Kanigoro-Blitar), RS Lavalette  (Malang), RS Gathoel (Mojokerto), RS Wonolangan (Probolinggo), RS Kaliwates (Jember), RS Djatiroto (Lumajang), RS Jember Klinik (Jember), RS Bhakti Husada (Banyuwangi) dan RS Elizabeth (Situbondo).

Di tengah kondisi sulit akibat pandemi ini, seluruh Dewan Komisaris dan Direksi Holding Perkebunan Nusantara dan anak perusahaan PTPN I, II, IV sampai XIV juga mengalokasikan dana THR dan corporate social responsibility (CSR) perseroan untuk didonasikan senilai Rp 29 miliar. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Kementerian BUMN Nomor SE-5/MBU/DSI/03/2020 tentang Penanggulangan Penyebaran Covid-19 melalui Kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

“Kami telah mengerahkan berbagai upaya untuk membantu pemerintah mengatasi pandemi dengan memperkuat peralatan medis dan menambah fasilitas ruang isolasi rumah sakit milik PTPN Grup untuk merawat pasien Covid-19," kata Ghani. "Selain itu, kami juga menyalurkan langsung paket sembako di berbagai wilayah Nusantara.”  

Ghani mengungkapkan perusahaan juga mengalokasikan dana CSR untuk menambah peralatan medis dan nonmedis berupa APD, hand sanitizer, masker, forehead thermometer, mobil ambulans kepada rumah sakit yang khusus menangani pasien Covid-19. Selain itu, melakukan kegiatan penyemprotan disinfektan serta pembuatan wastafel dan torrent untuk cuci tangan di tempat fasilitas umum maupun sosial di berbagai wilayah yang dilaksanakan oleh masing-masing Anak Perusahaan PTPN.

Dana CSR juga digunakan untuk paket sembako yang telah dibagikan kepada masyarakat terdampak pandemi yang tersebar di berbagai wilayah nusantara terutama masyarakat di sekitar wilayah operasi PTPN Grup dan kantor Holding Jakarta. Ia berharap dukungan PTPN Grup ini dapat membantu pemerintah memerangi Covid-19 dan meringankan beban masyarakat akibat pandemi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement