Kamis 28 May 2020 14:50 WIB

Pemkot Batam Putuskan Anak-Anak Kembali ke Sekolah 13 Juli

13 Juli, anak-anak di Batam kembali ke sekolah.

Pemkot Batam Putuskan Anak-Anak Kembali ke Sekolah 13 Juli. Foto: Guru sedang mengajar (ilustrasi)
Foto: padang-today.com
Pemkot Batam Putuskan Anak-Anak Kembali ke Sekolah 13 Juli. Foto: Guru sedang mengajar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau memutuskan memperpanjang masa kegiatan belajar di rumah hingga awal Tahun Ajaran 2020/2021 atau 13 Juli 2020.

"Masuk kembali 13 Juli 2020," kata Wali Kota Batam Muhammad Rudi usai rapat koordinasi dengan kepala sekolah TK, SD, dan SMP, baik swasta maupun negeri di Batam, Kamis (28/5).

Baca Juga

Keputusan itu diambil berdasarkan masukan dari sejumlah kepala sekolah yang mengikuti rapat bersama. Di mana mereka menolak rencana sebelumnya agar anak bisa bersekolah mulai 2 Juni 2020.

Ia menyatakan ujian akhir sekolah untuk kenaikan kelas tetap dilaksanakan dengan sistem dalam jaringan pada 15 hingga 20 Juni 2020, atau menyesuaikan dengan jadwal sekolah.

Ia mengatakan keputusan itu dengan mempertimbangkan pandemi COVID-19 di daerah setempat yang belum berakhir. Ia menjelaskan sejatinya siswa tinggal menjalani ujian akhir, kemudian setelah itu libur kenaikan kelas.

Oleh karena itu, lebih baik ujian dilakukan dari rumah menggunakan daring, setelah itu bisa langsung libur.

"Kalau diputuskan masuk 2 Juni 2020, anak-anak ini hanya masuk seminggu. Setelah itu libur semester lagi, jadi tanggung," kata Rudi.

Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan meski sekolah dimulai pertengahan Juli 2020, guru dan kepala sekolah tetap harus masuk sejak 2 Juni 2020.

Tenaga pendidik diminta mempersiapkan kegiatan belajar mengajar tahun ajaran mendatang, termasuk mengatur protokol kesehatan, seperti kemungkinan membagi waktu belajar, pagi dan siang, termasuk aturan mengenakan masker dan jaga jarak.

Menurut Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, anak adalah kelompok rentan COVID-19, karena bermain tanpa memperhatikan protokol kesehatan.

"Tapi karena imunitas tubuhnya kuat sehingga sering tanpa ada gejala," kata dia.

Oleh karena itu, pemerintah memutuskan menunda kegiatan belajar mengajar di sekolah, demi memutus mata rantai penyebaran virus corona jenis baru itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement