Kamis 28 May 2020 09:16 WIB

Pakistan Mulai Investigasi Jatuhnya Pesawat PIA

Pesawat PIA jatuh di permukiman warga yang menewaskan 97 orang di dalamnya.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
 Tentara dan sukarelawan mengumpulkan mayat di lokasi kecelakaan di Karachi, Pakistan, Jumat, 22 Mei 2020. Seorang pejabat penerbangan mengatakan, sebuah pesawat penumpang milik Perusahaan Penerbangan Internasional Pakistan yang mengangkut lebih dari 100 penumpang dan awaknya jatuh di dekat kota pelabuhan selatan Karachi
Foto: AP/Fareed Khan
Tentara dan sukarelawan mengumpulkan mayat di lokasi kecelakaan di Karachi, Pakistan, Jumat, 22 Mei 2020. Seorang pejabat penerbangan mengatakan, sebuah pesawat penumpang milik Perusahaan Penerbangan Internasional Pakistan yang mengangkut lebih dari 100 penumpang dan awaknya jatuh di dekat kota pelabuhan selatan Karachi

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan mulai menginvestigasi jatuhnya pesawat Pakistan International Airlines (PIA) yang menewaskan 97 orang pada pekan lalu. Tim investigasi kecelakaan udara mulai membersihkan puing-puing dari lokasi kecelakaan pesawat komersial di kota Karachi, Pakistan selatan. 

"Badan Investigasi Kecelakaan Pesawat telah mengambil alih lokasi kecelakaan dan penyelidikan," kata juru bicara Pakistan International Airlines (PIA), maskapai yang mengoperasikan penerbangan PK-8303, Abdullah Khan.

Baca Juga

Dikutip dari Aljazirah, pejabat setempat mengatakan, pencarian untuk perekam suara kokpit pesawat masih berlangsung, Rabu (27/5). Para penyelidik memulai proses pembersihan puing-puing dari jalur sempit dan macet di daerah Model Colony Karachi.

Tim tersebut merekonstruksi elemen-elemen dari lokasi kecelakaan di hanggar yang tidak digunakan di Bandara Internasional Jinnah, sekitar satu kilometer dari tempat kecelakaan. "Mereka mengumpulkan bukti dan membuat peta dan bagan untuk menghitung lintasan (menjelang kecelakaan)," ujar Khan

Khan mengatakan, para penyelidik telah menemukan perekam data penerbangan digital pesawat itu. Meski begitu, pencari perekam suara kokpit tetap dilakukan. Hal itu mengingat perlunya informasi penting tentang apa yang terjadi di dalam kokpit pada menit-menit terakhir penerbangan.

"Mereka telah memperluas lingkaran pencarian, karena bisa jadi itu karena pesawat mendarat pertama kali, (perekam suara kokpit) bisa saja terbuang jauh," kata Khan.

Tim beranggotakan 11 orang dari produsen pesawat komersial Airbus tiba di Pakistan untuk membantu penyelidikan pada Selasa (26/5). Laporan awal menunjukkan pesawat melakukan upaya pembatalan untuk mendarat sebelum mencoba terbang memutar, tetapi mesin pesawat mengalami kegagalan. Pesawat tidak dapat kembali ke bandara dan jatuh sekitar satu kilometer dari landasan.

Penerbangan PK-8303 dari kota timur Lahore jatuh di permukiman Model Colony saat mendekati bandara internasional utama Karachi pada 22 Mei. Kecelakaan itu menewaskan 97 dari 99 orang di dalamnya.

Kedua korban yang selamat mendapatkan perawatan karena luka-luka. Sementara, empat korban yang bukan penumpang pesawat juga terluka ketika pesawat menabrak area perumahan. Sebanyak 45 dari 97 mayat yang ditemukan dari lokasi kecelakaan sejauh ini telah diidentifikasi dan dikembalikan ke keluarga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement