Rabu 27 May 2020 23:59 WIB

Bupati Tabanan Borong 10 Ton Sayur Hasil Panen Petani Lokal

Para petani merasakan kesulitan dampak pandemi corona.

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti Menghadiri Acara Panen Sayur, Sebuah Gerakan Untuk Membantu Masyarakat Tabanan yang Terkena Dampak Covid 19 di Desa Bengkel, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu (27/5).
Foto: Dok. Pkt
Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti Menghadiri Acara Panen Sayur, Sebuah Gerakan Untuk Membantu Masyarakat Tabanan yang Terkena Dampak Covid 19 di Desa Bengkel, Kabupaten Tabanan, Bali, Rabu (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Bupati Tabanan Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti menghadiri hari panen raya di Desa Bengkel pada Rabu (27/5). Pada acara tersebut, Eka memborong 10 ton sayur sawi hijau. Gerakan ini dilakukan untuk membantu petani keluar dari kesulitan di tengah wabah corona.

Eka berkomitmen untuk melawan virus corona. Menurut dia, bentuk perlawan terhadap corona bukan hanya dari aspek kesehatan, memastikan perputaran ekonomi tetap stabil pun sangat penting. 

"Gerakan ini dilakukan untuk membantu para petani dari ancaman kerugian. Produksi sayur melimpah tapi daya beli masyarakat sedang menurun, hal tersebut membuat stok sayur melimpah dan tidak terserap sehingga membuat petani merugi”, ujar Eka.

Eka mengajak masyarakat membeli produk lokal. Di Desa Bengkel saja, kata dia, ada 87 petani yang menghasilkan 80 ton sayur hijau siap panen.

"Saya membeli 10 ton sayur tersebut dengan uang pribadi bukan anggaran pemerintah. Selain itu organisasi dompet peduli tabanan pun membeli total 30 Ton. Sejak sebulan lalu dompet peduli tabanan sudah terkumpul 300jt. Banyak masyarakat yang empati dan berdonasi mulai dari ASN hingga pegawai swasta," papar Eka.

Eka menjelaskan, sayuran yang telah dibeli akan dibagikan gratis. 10 ton sayur sawi hijau yang ia beli akan dibagikan kembali kepada 8.000 kepala keluarga (KK) dan masing masing akan mendapatkan 5 kilogram gratus. 

"Saya jamin pemberian bantuan sudah tepat sasaran karena 8.000 KK tersebut sebelumnya sudah kami survey. Hanya yang lolos rapid interview saja yang berhak mendapat bantuan dan mereka tersebar di 6 kecamatan masyarakat. Kriteria rapid interview sendiri adalah kondisi ekonomi melemah karena pandemi”, ungkap Eka. 

Eka menjamin harga produknya terjangkau. Biasanya, kata dia, sayur sawi hijau di Desa Bengkel dijual dengan harga 1.000 per kg tapi ia upgrade menjadi 2.000 per kg, tujuannya agar para petani lebih sejahtera. 

"Dengan tingginya harga dari petani para tengkulak tidak bisa mempermainkan harga seenaknya, karena kalau sudah masuk pasar harga normal untuk sayur sawi hijau adalah 3.000 per kg”, ujar Eka.

Pada kegiatan tersebut, Eka pun telah membagikan bantuan kepada masyarakat. Pada kesempatan ini, ia membagikan 81 paket sembako kepada masyarakat miskin baru Desa Bengkel yang terdampak pandemi corona. Ada pula bantuan berupa masker dan disinfektan yang siap dibagikan gratis kepada masyarakat. 

"Saya berharap bisa selalu membantu yang membutuhkan. Mari bantu sesama apapun caranya, bisa dengan uang, tenaga atau isolasi mandiri di rumah saja juga sudah termasuk bantuan yang sangat berharga”, ujar Eka.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tabanan Ida Bagus Wiratmaja menambahkan, pembelian sayur akan dilakukan secara bertahap. “Panen raya sayur sawi hijau ini berlangsung selama 10 hari. Petani boleh memilih mau menjual ke Bupati Eka seharga 2.000 per kg atau ke para tengkulak. Kuotanya pun dibatasi hanya 10 Ton, karena kita berasumsi jika sudah terjual 10 ton dengan harga 2.000 per kg maka keuangan para petani sudah dianggap stabil”, ujar Wiratmaja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement