Kamis 28 May 2020 06:16 WIB

Elektronifikasi Tol Berhasil Cegah Penyebaran Covid-19

Pada 2017, Jasa Marga memberlakukan elektronifikasi jalan tol 100 persen.

Pengendara menggunakan uang elektronik saat memasuki pintu masuk tol cikarang utama, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/3).PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengakui pemberlakuan elektronifikasi jalan berhasil mencegah risiko penularan Covod-19.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Pengendara menggunakan uang elektronik saat memasuki pintu masuk tol cikarang utama, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/3).PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengakui pemberlakuan elektronifikasi jalan berhasil mencegah risiko penularan Covod-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengakui pemberlakuan elektronifikasi jalan berhasil mencegah risiko penularan Covod-19. Sistem yang berlaku sejak 2017 itu mencegah penularan antara pengguna jalan dengan personel Jasa Marga.

"Bisa dibayangkan kalau pada 2017 kita belum memberlakukan elektronifikasi jalan tol, maka akan sangat tinggi sekali risiko penularan antara para karyawan Jasa Marga dengan pengguna jalan karena masih melakukan transaksi manual," ujar Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru dalam diskusi daring yang digelar Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di Jakarta, Rabu (27/5).

Heru mengatakan, pada 2017 Jasa Marga memberlakukan elektronifikasi jalan tol 100 persen menggunakan transaksi elektronik. Hal tersebut merupakan salah satu pencapaian yang berhasil diraih oleh Jasa Marga.

"Alhamdulillah, pada 2017 Jasa Marga sudah memberlakukan elektronifikasi sehingga dinilai bisa lebih mudah dalam menghadapi transformasi di era New Normal," katanya.

Jasa Marga melihat, ke depan terdapat dua hal yang menjadi kunci dari New Normal ini. Pertama, adalah bagaimana bisnis bisa melakukan transformasi dan yang kedua bagaimana gaya hidup atau mindset dari masyarakat bisa berubah.

Sebelumnya, Pengamat kebijakan dan komunikasi strategis dari Universitas Daegu, Korea Selatan, Prof Gil H Park menilai, aktivitas perekonomian berbasis teknologi informasi atau daring (online) akan memainkan peranan lebih penting dalam kondisi pascapandemi Covid-19.

Menurut dia, pandemi ini bukan sekadar ancaman tetapi peluang bagi sektor jasa agar lebih beradaptasi dan bertransformasi di sektor perekonomian, dan pemerintah perlu lebih banyak membantu aktivitas bisnis serta perekonomian berbasis teknologi informasi. Hal tersebut perlu dilakukan mengingat aktivitas perekonomian berbasis teknologi informasi atau daring akan memainkan peran lebih penting pada waktu mendatang.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement