Kamis 28 May 2020 03:58 WIB

Masjid Al-Aqsa Resmi Dibuka Kembali Ahad

Masjid Al-Aqsa ditutup sebagai bagian dari langkah pembatasan penyebaran Covid-19

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Gita Amanda
Tampak peziarah yang sedang berjalan menuju Masjid Al Aqsa. Masjid Al-Aqsa rencananya akan dibuka kembali pada Ahad (31/5).
Foto: ROL
Tampak peziarah yang sedang berjalan menuju Masjid Al Aqsa. Masjid Al-Aqsa rencananya akan dibuka kembali pada Ahad (31/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Kompleks masjid Al-Aqsa di Yerusalem akan resmi dibuka kembali, Ahad (31/5). Hal ini dilakukan setelah penutupan selama dua bulan karena menyebarnya Covid-19.

"Semua pintu masjid Al-Aqsa (kompleks) akan dibuka saat shalat Subuh pada Ahad," ujar Direktur Masjid, Omar al-Kiswani dikutip di France 25, Rabu (27/5).

Baca Juga

Adapun rincian pembukaan kembali masjid belum selesai. Termasuk apakah masjid akan dibuka untuk jamaah atau masyarakat hanya akan diizinkan masuk ke halaman.

Kompleks yang terletak di Yerusalem Timur, yang diduduki Israel, ditutup pada bulan Maret sebagai bagian dari langkah-langkah untuk membatasi penyebaran virus Covid-19.

Situs-situs keagamaan di Yerusalem mulai dibuka kembali dalam beberapa hari terakhir karena jumlah kasus baru yang dilaporkan menurun. Tetapi kompleks masjid Al-Aqsa tetap ditutup selama festival Idul Fitri yang berlangsung pada 24 Maret. Hari raya ini menandai berakhirnya bulan puasa Ramadhan.

Perselisihan pecah antara polisi Israel dan Palestina pada hari pertama Idul Fitri, ketika para jamaah mencoba menerobos hambatan untuk memasuki kompleks masjid.

Situs ini sering menjadi titik api dalam konflik Israel-Palestina. Bangunan ini adalah situs tersuci ketiga dalam Islam, dan dipercaya sebagai lokasi Nabi Muhammad SAW naik ke surga.

Bangunan ini juga suci bagi orang Yahudi. Mereka percaya itu adalah situs dari dua kuil kuno mereka, yang keduanya dihancurkan pada 70 Masehi. Secara total, Israel telah mencatat lebih dari 16.500 infeksi Covid-19 dan 281 kematian dalam populasi sembilan juta orang.

Sementara otoritas Palestina telah mengonfirmasi kurang dari 500 kasus di Tepi Barat dan Gaza, yang memiliki populasi gabungan lebih dari 4,5 juta. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement