Rabu 27 May 2020 19:55 WIB

Indonesia Bidik Investor AS dan Jepang yang Keluar dari Cina

Investor yang keluar dari Cina akan melakukan studi terhadap berbagai negara

Rep: iit septyaningsih/ Red: Hiru Muhammad
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gelar konferensi pers mengenai Rakornas Investasi di Jakarta, Senin, (17/2).
Foto: Republika/Iit Septyaningsih
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gelar konferensi pers mengenai Rakornas Investasi di Jakarta, Senin, (17/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia sedang membidik investor Amerika Serikat (AS) dan Jepang. Sebab, kedua negara tersebut dikabarkan akan menarik bisnisnya dari Cina, akibat perang dagang yang belum usai.

Sejumlah kawasan industri pun disiapkan demi menarik investasi itu. Indonesia juga akan bersaing dengan beberapa negara ASEAN, India, serta Bangladesh. 

"Kelihatannya, perang ekonomi bukan hanya terjadi antara pemerintahan Trump dengan Cina, tapi Jepang juga punya policy yang cukup banyak pengaruhi sebuah balance tatanan ekonomi global. Jepang secara khusus siapkan dana stimulus agar industrinya di Cina keluar dari Cina," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam Halal Bihalal virtual pada Rabu, (27/5).

Hal itu, merupakan peluang besar bagi Indonesia yang perlu ditangkap. "Sayang dan bodoh kalau kita tidak bisa tangkap peluang tersebut,"kata dia.

Menurutnya para calon investor yang keluar dari Cina, akan melakukan studi atau due delligence terhadap berbagai negara termasuk Indonesia. "Tidak boleh lupa, yang mau tangkap peluang bukan hanya Indonesia, tapi juga negara kompetitor seperti negara ASEAN, India dan Bangladesh yang lagi giat membuat iklim investasi sehat di negaranya," kata Agus.

Salah satu due diligent yang dilakukan AS dan Jepang,  mengacu pada pandangan publik terhadap negara bersangkutan. "Jadi jangan dianggap mereka tidak baca media-media di Indonesia. Mereka punya tim mencakup industrial intelijen," ujarnya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga 2025, ujar dia, pemerintah mencanangkan akan membangun 27 kawasan industri yang tersebar di seluruh Indonsia. Brebes merupakan kawasan industri yang sudah ada, sehingga tidak ada dalam 27 kawasan industri. 

Pemerintah, ujar dia, membuat kebijakan yang mendorong ekonomi lebih merata di luar Jawa. "Kawasan industri ini akan menjadi penting dan tulang punggung untuk menarik inevstor yang akan relokasi ke Indonesia. Apalagi dalam UU (Undang-Undang) menyatakan, investor baru yang ingin buka industri manfatur di Indonesia diwajibkan buka di kawasan industri," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement