Rabu 27 May 2020 19:30 WIB

Sutradara Ghostbuster Sebut Filmnya Jadi Alat Politik

Sang sutradara terkejut dengan serangan balasan atas buruknya kinerja film.

Rep: Farah Nabila Noersativa/ Red: Qommarria Rostanti
Ghostbusters. Ilustrasi
Foto: EW
Ghostbusters. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Sutradara yang juga seorang penulis pendamping dari film Ghostbusters reboot 2016, Paul Feig, mencatat kritik film yang dia buat dipakai sebagai alat politik saat itu. Dia meyakini, film itu menimbulkan gerakan anti-Hillary (calon presiden Amerika Serikat saat itu), dan memainkan peran besar dalam persepsi film itu.

Dilansir di laman Fox News, Rabu (27/5), sutradara yang berusia 57 tahun itu mengumumkan pada 2015 lalu, mengenai rencana reboot waralaba komedi itu. Dia juga memasang pemain dengan gender perempuan yang dipimpin oleh Kristen Wiig, Melissa McCarthy, Kate McKinnon dan Leslie Jones. 

Sayangnya, film itu menarik banyak kritik dari para penggemar film-film Ghostbusters aslinya. Hingga pada akhirnya, film ini tak memiliki hasil yang memuaskan, bahkan berkinerja buruk di box office, dengan hanya menghasilkan 229,1 juta dolar AS di seluruh dunia.

Menanggapi hal itu, Feig berbicara dalam sebuah wawancara di acara "SiriusXM" milik Jess Cagle. Di sana, dia mengaku terkejut dengan serangan balasan atas buruknya kinerja film itu. Dia juga menyalahkan penerimaannya yang buruk terhadap iklim politik tahun itu.

"Saya pikir beberapa penulis atau peneliti atau sosiolog yang sangat brilian perlu menulis buku tentang 2016 dan betapa terjalinnya kami dengan Hillary dan gerakan anti-Hillary, itu baru tahun ini di mana saya tidak tahu, hanya semua orang pergi memanas," kata Feig kepada Cagle. 

Merujuk kepada mantan Presiden AS yang menang saat itu, Barrack Obama, dia menyebut warga AS mungkin akan memiliki presiden Afrika-Amerika selama delapan tahun yang mengikat mereka. Namun demikian, dia menyebut diangkatnya Obama menjadi presiden saat itu akan mengguncangkan mereka.

Feig melanjutkan dengan referensi video tahun 2015 yang dibagikan Donald Trump di Instagram-nya. Pada video itu, Trump tampak bingung dengan gagasan untuk membuat kembali film Ghostbusters dengan para pemain perempuan.

Feig mengaku adanya video dari Trump itu cukup membuatnya tak nyaman. Dia bertanya-tanya, mengapa orang-orang menggunakan filnya itu untuk menyerang politikus tertentu. 

"Seperti, itu gila bagaimana orang-orang mendapat kesal tentang wanita yang mencoba untuk berkuasa atau berada di posisi yang mereka tidak biasanya. Itu adalah tahun yang jelek, jelek," kata dia. 

Saat itu, ada tanggapan dari sutradara film asli Ghostbusters, Ivan Reitman. Dia berargumen bahwa kritik orang-orang terkait film, tak berkaitan dengan fakta bahwa para pemainnya adalah perempuan. 

Menurutnya, lebih banyak orang yang hanya ingin bernostalgia dengan para pemeran asli. Di mana mereka semua hadir sebagai kameo dalam film re-bootnya pada 2016.

Namun, putra Reitman, yaitu Jason mencoba untuk membuat film sendiri milik ayahnya itu. Dia akan mengarahkan Ghostbusters: Afterlife yang dibintangi oleh Carrie Coon, Finn Wolfhard, Paul Rudd dan Mckenna Grace dan Bill Murray, yang akan segera digarap. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement