Rabu 27 May 2020 17:44 WIB

Menlu Retno Hubungi AS, Tegaskan Dukungan RI untuk Palestina

Menlu Retno berkomunikasi dengan Menlu AS Mike Pompeo yang membahas beberapa hal.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan perbincangan melalui telepon dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bahas sejumlah isu, Rabu (27/5).
Foto: dok Twitter resmi @menlu_RI
Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi melakukan perbincangan melalui telepon dengan Menlu Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo bahas sejumlah isu, Rabu (27/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia telah melakukan komunikasi dengan Amerika Serikat tentang isu Palestina. Dalam komunikasi itu, Indonesia kembali menegaskan posisinya dalam mendukung kedudukan Palestina.

"Menteri Luar Negeri menegaskan posisi Indonesia sesuai dengan konstitusi mendukung Palestina dengan solusi dua negara," ujar Plt.Ka. Biro Dukungan Strategis Pimpinan, Achmad Rizal Purnama, dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/5).

Baca Juga

Rizal menjelaskan, Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi, telah melakukan komunikasi dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo. Dalam perbincangan itu, Retno menegaskan posisi Indonesia mendukung Palestina, terlebih lagi dalam isu aneksasi Israel di Tepi Barat yang akan dilakukan.

"Ini antisipasi aneksasi yang diumumkan Israel dalam beberapa pekan ke depan," ujar Rizal.

Selain membicarakan masalah Palestina, Menlu RI juga menekankan masalah Afghanistan dan penangan Covid-19 dengan Menlu AS. Salah satu poin yang ditekankan perkembangan terakhir di Afghanistan untuk bisa membuat kedamaian di negara tersebut.

"Kesepakatan Ashraf Ghani dan Abdullah Abdullah, genjatan senjata Taliban dan pemerintah Afghanistan dalam Lebaran, ini penting akan memuluskan untuk dialog di Afghanistan," ujar Rizal.

Sedangkan, pembicaraan seputar penangan Covid-19, Retno dan Pompeo ini membahas lebih lanjut pembicaraan kedua kepala negara, Presiden RI Joko Widodo dan Presiden AS Donald Trump. Pengiriman ventilator dari AS kemungkinan akan terjadi pada akhir Mei atau awal Juni.

Di samping itu, pembicaraan tentang pentingnya penyediaan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau juga sempat disinggung. Retno menekankan untuk ketersediaan vaksin dan obat-obatan yang terjangkau.

"Pentingya kepemimpinan AS dalam upaya pengadaan vaksin terutama untuk negara berkembang dan kurang berkembang," kata Rizal. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement