Rabu 27 May 2020 16:58 WIB

RSUD dr Soetomo Kelebihan Pasien Covid-19

Tempat tidur pasien Covid-19 tersedia 155 buah, sedangkan jumlah pasien 170 orang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Petugas medis beraktivitas di luar Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur. RSUD Dr Soetomo mengalami kelebihan kapasitas pasien Covid-19.
Foto: Antara/Moch Asim
Petugas medis beraktivitas di luar Ruang Isolasi Khusus (RIK) RSUD dr Soetomo, Surabaya, Jawa Timur. RSUD Dr Soetomo mengalami kelebihan kapasitas pasien Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Direktur Utama RSUD dr Soetomo, Joni Wahyuhadi, mengungkapkan, rumah sakit yang dipimpinnya mengalami kelebihan kapasitas pasien Covid-19. Joni mengungkapkan, tempat tidur yang tersedia di RSUD dr. Soetomo unuk merawat pasien Covid-19 ada 155 buah. 

Namun, kata dia, saat ini pasien Covid-19 yang dirawat di RS setempat lebih dari 170 orang. "RSUD dr. Soetomo tempat tidurnya memang 1.445. Tetapi tidak semua tempat tidur itu boleh utk merawat pasien Covid-19. Karena harus ada syaratanya. Salah satunya negative pressure, harus ada APD yang cukup yang sesuai standar, tenaganya harus dilatih," ujar Joni di Surabaya, Rabu (27/5).

Baca Juga

Joni mencontohkan, pada Selasa (26/5), UGD RSUD dr. Soetomo kedatangan 31 pasien Covid-19. Kemudian, ada 15 pasien Covid-19 yang masih dirawat di UGD RSUD dr. Soetomo karena menunggu penataan ruangan. Artinya, ada 46 pasien Covid-19 yang harus menjalani perawatan di UGD RSUD dr. Soetomo. 

Kemudian, kata Joni, RSUD dr. Soetomo sebelumnya telah merawat 133 pasien Covid-19. Artinya, jika ditambah pasien yang ada di UGD, jumlahnya mencapai 179 orang. 

Sementara ruangan yang tersedia hanya 155 tempat tidur. Hal ini membuat pihak rumah sakit memutar otah menyulap ruangan-ruangan lainnya agar bisa digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

"Tadi tempat tidur yang available untuk Covid-19 itu ada 155 tempat tidur. Pasien yang kita rawat 133, yang masuk sekitar 46 kan sudah 170 lebih. Akibatnya pagi ini kawan-kawan saya di sana harus dengan cepat me-make up ruangan-ruangan untuk menampung itu," ujar Joni.

Joni pun kembali mengajak masyarakat untuk lebih disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Yakni dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan mulai menerapkan pola hidup bersih. 

Protokol kesehatan itu, kata dia, harus diterapkan di mana pun. Termasuk di pasar atau di pusat perbelanjaan lainnya.

"Saya masih melihat banyak pasar yang belum menerapkan social distancing. Terus terang saya saat melihat dua pasar nangis saya. Karena saya bandingkan dengan keadaan di rumah sakit," kata Joni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement