Rabu 27 May 2020 16:03 WIB

MCCC Terus Gandeng Banyak Lembaga Tanggulangi Covid-19

Bentuk kemitraan berupa pendanaan yang bersifat umum.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Logo Muhammadiyah.
Foto: Antara
Logo Muhammadiyah.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) terus memainkan peran signifikan dalam penanganan wabah Covid-19. Selain dukungan internal, MCCC mampu berkolaborasi lembaga-lembaga lain dalam perang melawan Covid-19.

Ketua MCCC, Agus Samsudin mengatakan, internal Muhammadiyah, Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) selama ini jadi penopang utama MCCC dari sisi pendanaan. Jaringannya bahkan sampai tingkat ranting.

Lazismu mampu menghimpun kekuatan filantropi warga Muhammadiyah. Selain Lazismu, tidak ketinggalan pula peran serta amal usaha Muhammadiyah (AUM) juga memberi kontribusi signifikan dalam kerja-kerja penanganan Covid-19.

Berdasarkan perkembangan sampai 26 Mei 2020, dalam bidang kesehatan yang menjadi domain utama penanganan wabah Covid-19, hingga kini tercatat 77 Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) yang merawat pasien Covid-19. "Dengan jumlah kasus yang ditangani yaitu ODP 3.126, PDP 1.623, dan positif 235," kata Agus, Rabu (27/5).

Dari eksternal Muhammadiyah, Agus mengucapkan terima kasih atas kepercayaan berbagai lembaga mitra baik komunitas, perguruan tinggi, swasta, dan lembaga donor internasional. Bentuk kemitraan berupa pendanaan yang bersifat umum.

Cakupan program, khususnya dalam mempromosikan perilaku pencegahan yang akan melindungi kesejahteraan warga selama pandemi. Perilaku sasaran meliputi di rumah, jaga jarak fisik, cuci tangan dengan sabun, dan tidak menyentuh wajah.

Kemudian, etika batuk atau bersin, memakai masker, diet sehat, isolasi diri, dan perilaku yang berkaitan dengan kesejahteraan anak seperti imunisasi, ANC, dan tindakan perlindungan anak. Program dilaksanakan di seluruh Indonesia.

MCCC turut melaksanakan kegiatan-kegiatan rekruitmen dan pelatihan relawan, menjalankan mobil penerangan keliling, membuat fasilitas cuci tangan. Lalu, memfasilitasi rapat komunitas secara daring untuk membuat rencana kerja.

Selain itu, MCCC merancang pembuatan dan mendistribusikan materi-materi sosialisasi. Yang mana, disampaikan melalui mobil penerangan keliling, pertemuan-pertemuan komunitas, sampai kampanye-kampanye di media sosial.

Kerja sama meliputi edukasi lewat komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) sebanyak 1.700 panduan pencegahan di 34 kabupaten di Indonesia, 340 relawan melakukan edukasi keliling menggunakan kendaraan edukasi (mobil keliling).

Ada pula 65 buah baliho edukasi protokol pencegahan Covid-19 di 13 provinsi. Pembuatan panduan-panduan untuk pencegahan penyebaran Covid-19, serta soal mekanisme, prosedur dan kemampuan menghadapi wabah.

"Pembuatan panduan meliputi 10 topik antara lain apa itu Covid-19, istilah-istilah Covid-19, panduan pribadi, panduan komunitas, dan panduan pengurusan jenazah," ujar Agus.

Cakupan kerja sama selanjutnya diseminasi informasi dan edukasi masyarakat, pembentukan call center, Layanan Dukungan Psikososial (LDP), latihan daring penggunaan APD untuk tenaga kesehatan, dan pembuatan situation room untuk.

Agus mengajak seluruh komponen bangsa untuk tetap waspada, secara rasional menggunakan ilmu pengetahuan yang sesuai untuk bersama-sama merespons Covid-19. Jadi, seluruh elemen bangsa memberi kontribusi dengan kemampuan sendiri.

"Kepada masyarakat luas untuk tetap mengikuti anjuran Muhammadiyah dan pemerintah untuk tetap membiasakan diri hidup bersih dengan jaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement