Rabu 27 May 2020 12:47 WIB

Sungai Asinan Meluap, Dua Kecamatan di Lamongan Banjir

4 rumah di Desa Blimbing, Paciran rusak dan puluhan lainnya tergenang.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Esthi Maharani
Banjir di Lamongan, Jawa Timur / Ilustrasi (Antara/Syaiful Arif)
Banjir di Lamongan, Jawa Timur / Ilustrasi (Antara/Syaiful Arif)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hujan lebat yang mengguyur wilayah utara Kabupaten Lamongan sejak Selasa (26/5) dini hari, membuat Sungai Asinan yang berada di perbatasan Brondong-Paciran meluap. Luapan sungai tersebut mengakibatkan terjadinya banjir di wilayah setempat. Akibatnya, 4 rumah di Desa Blimbing, Paciran rusak dan puluhan lainnya tergenang.

Banjir yang melanda juga mengakibatkan jalan raya yang berada di samping jembatan lingkar Blimbing, Paciran, tergenang air hingga ketinggian 1 meter.  Tidak itu saja, jalan di sekitar Jembatan Sumberagung dan jalan di dekat jembatan lingkar Blimbing, Paciran, juga ambles menutup bagian sungai.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengklaim, pihaknya telah meminta BPBD Provinsi Jatim untuk berkoordinasi dengan BPBD Lamongan dalam upaya penanganan banjir tersebut.

Khofifah juga meminta jajarannya untuk mengirim bantuan sembako pada korban luapan sungai. "Saya sudah meminta BPBD Jatim untuk segera turun ke lapangan, dan berkoordinasi dengan BPBD kabupaten guna melakukan langkah strategis dan mendata warga terdampak," ujar Khofifah di Surabaya, Rabu (27/5).

Khofifah menyatakan, pihaknya juga telah mengirimkan bantuan berupa 1.000 paket Sembako untuk warga terdampak banjir di wilayah Lamongan, khususnya di wilayah Kecamatan Paciran dan Brondong. "Kami kirimkan 1.000 paket sembako bagi mereka yang terdampak. Bantuan ini semoga   segera disalurkan kepada warga terdampak," ujar Khofifah.

Khofifah meminta warga terdampak banjir untuk tetap bersabar dan tawakkal. Terlebih luapan sungai Asinan ini juga terjadi di saat pandemi Covid-19 dan juga bertepatan dengan Hari Jadi Kabupaten Lamongan yang ke-451. Khofifah juga mengingatkan, semua daerah di Jatim yang memiliki kerawanan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan.

"Selain waspada Covid-19, kita juga harus siaga terhadap bencana lain yang mungkin melanda," kata Khofifah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement