Rabu 27 May 2020 10:50 WIB

Apple Buka Kembali Toko di AS dengan Protokol Kesehatan

Layanan di dalam toko akan menerapkan protokol kesehatan pada karyawan dan konsumen.

Apple Inc berencana membuka kembali sekitar 100 toko di Amerika Serikat (AS) (Foto: ilustrasi Apple)
Foto: Reuters/Brendan McDermid
Apple Inc berencana membuka kembali sekitar 100 toko di Amerika Serikat (AS) (Foto: ilustrasi Apple)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apple Inc berencana membuka kembali sekitar 100 toko di Amerika Serikat (AS). Namun, pembukaan toko menerapkan cara belanja yang mengikuti anjuran menjaga jarak fisik.

Dikutip dari laman Reuters, Rabu (27/5), toko menyediakan layanan walk-in service yang menerapkan protokol kesehatan. Hal yang diterapkan, antara lain mengecek suhu tubuh karyawan dan konsumen serta mewajibkan mereka menggunakan masker.

Baca Juga

Apple akan memberikan masker jika mereka datang tanpa menggunakan alat pelindung diri tersebut. Jumlah orang yang bisa masuk ke dalam toko juga akan dibatasi sehingga layanan mungkin akan lebih lambat.

Menurut laporan Reuters, hanya beberapa toko yang akan menyediakan walk-in service. Selebihnya hanya mengizinkan konsumen berbelanja dengan sistem curbside pickup, pembeli tidak bisa masuk ke toko. Apple menyusun rencana agar konsumen tetap bisa memegang produk yang dipajang, seperti dulu.

"Sepanjang hari, kami akan melakukan pembersihan menyeluruh terutama untuk bagian permukaan, produk yang dipajang dan area-area yang banyak dikunjungi,' kata pimpinan ritel Apple, Deirdre O'Brien, dalam keterangan untuk konsumen.

Apple sudah membuka kembali beberapa gerai di sejumlah negara bagian di AS, berdasarkan data lokal apakah mungkin kembali beroperasi selama pandemi virus corona. Bulan ini, Apple antara lain sudah membuka kembali toko di Alabama, Idaho dan Alaska.

Sejak pandemi berlangsung, Apple sudah menutup toko mereka di China mulai Januari hingga Maret. Begitu virus merebak keluar China, Apple juga menutup toko-toko mereka di luar China mulai April, antara lain di Korea Selatan, wilayah Eropa dan Asia.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement