Rabu 27 May 2020 09:09 WIB

Puluhan Panti Jompo Ilegal Ditemukan di Meksiko

Panti jompo ilegal munculkan kekhawatiran timbulnya klaster baru virus corona

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Panti jompo ilegal munculkan kekhawatiran timbulnya klaster baru virus corona. Ilustrasi.
Foto: AP / Jean-Francois Badias
Panti jompo ilegal munculkan kekhawatiran timbulnya klaster baru virus corona. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MONTERREY -- Puluhan panti jompo tanpa izin ditemukan di Meksiko utara dan menimbulkan kekhawatiran munculnya klaster baru penularan virus corona. Para pejabat belum menyatakan apakah mereka menemukan kasus infeksi virus corona di panti jompo ilegal tersebut.

"Ada kondisi kebersihan yang menyedihkan: tempat tidur yang penuh sesak, tempat tidur berdesakan bersama, kamar mandi kotor tanpa kertas toilet," ujar Menteri Kesehatan Manuel de la O.

Baca Juga

Pihak berwenang mendesak kepada seluruh keluarga agar membawa pulang orang tua maupun kerabat mereka yang tinggal di panti jompo ilegal tersebut. Sebelumnya, sejumlah kasus virus corona ditemukan di tiga panti jompo yang resmi terdaftar di negara bagian Nuevo Leon. Departemen Kesehatan menyelidiki panti jompo lainnya dan telah menutup 40 panti jompo yang tidak terdaftar di sekitar kota Monterrey.

Manuel de la O mengatakan beberapa panti jompo di Nuevo Leon tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan sanitasi. Menurutnya, kasus infeksi baru virus corona di panti jompo dapat membuat rumah sakit di Monterrey kewalahan.

"Kami tidak akan memiliki kapasitas lagi," ujar Manuel de la O.

Pada 25 Mei, terdapat 88 kasus yang dikonfirmasi di tiga panti jompo di Nuevo Leon. Pihak berwenang menyebut setidaknya kasus kematian akibat Covid-19 di panti jompo yang terdaftar mencapai 19 orang.

Sejauh ini, Amerika Latin memiliki jumlah kasus maupun kematian terkait virus corona yang sangat kecil di panti jompo dibandingkan dengan negara lain. Namun kini, jumlah kasus dan kematian terkait virus tersebut ditemukan di sejumlah panti jompo di Argentina dan Brasil.

Di Amerika Latin, sekitar 0,5 persen lansia tinggal di fasilitas panti jompo. Menurut Biro Sensus, jumlah tersebut sebanding dengan lebih dari tiga persen manula di Amerika Serikat (AS).

“Fasilitas perawatan jangka panjang ini tidak diatur secara ketat dan tidak selalu memiliki kapasitas untuk mengimplementasikan protokol,” ujar associate professor di Sekolah Kesehatan Publik Johns Hopkins Bloomberg, Antonio Trujilo.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement