Rabu 27 May 2020 02:15 WIB

Startup Big Data Terima Suntikan US$1,6 Juta

Startup Big Data Terima Suntikan US$1,6 Juta, Mau Ekspansi dan Bangun R&D

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Startup Big Data Terima Suntikan US$1,6 Juta, Mau Ekspansi dan Bangun R&D. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)
Startup Big Data Terima Suntikan US$1,6 Juta, Mau Ekspansi dan Bangun R&D. (FOTO: Unsplash/Rawpixel)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Delman, perusahaan rintisan manajemen big data, hari ini mengumumkan pendanaan tahap awal (seed funding) senilai US$1,6 juta yang dipimpin oleh Intudo Ventures. Investor lain yang terlibat ialah Prasetia Dwidharma Ventures dan Qlue Performa Indonesia.

Delman akan menggunakan pendanaan ini untuk melakukan ekspansi bisnis dengan mengembangkan ekosistem manajemen big data yang dapat digunakan klien untuk membuat prediksi dan keputusan bisnis, serta membangun Delman R&D Center (pusat pengembangan dan riset big data) di Surabaya tahun ini.

Founder & CEO Delman, Surya Halim menjelaskan pendanaan tahap awal ini merupakan kerja sama strategis Delman dengan Intudo Ventures, Prasetia Dwidharma Ventures, dan Qlue Performa Indonesia. Delman akan mengembangkan ekosistem manajemen big data secara end-to-end, mulai dari menggabungkan, membersihkan, dan mengklasifikasi data hingga memvisualisasikan data dalam bentuk dashboard yang mudah dipahami.

Baca Juga: Startup Antar Jemput Penumpang Akan PHK Lagi Ratusan Pegawainya

Solusi manajemen big data Delman membantu perusahaan untuk mempercepat proses integrasi data yang berasal dari berbagai sumber. Data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk menghasilkan insight terbaik yang digunakan manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan.

Sejak berdiri di 2018 lalu, Delman bekerja sama dengan Qlue membantu manajemen big data berbagai perusahaan dan instansi pemerintah yang selama ini tidak beraturan dan diolah secara tradisional, agar lebih efisien dengan proses otomatisasi pengolahan data. Delman juga bekerja sama dengan beberapa perusahaan riset dan konsultasi di Indonesia dalam membuat desain penyatuan data untuk klien, sehingga memudahkan perusahaan menyusun strategi bisnis yang tepat.

Masalah klasik terkait data di Indonesia adalah banyaknya data yang tidak terstruktur dan tidak serasi satu sama lain, diolah secara tradisional, dan minimnya wawasan tim dalam mengolah data. Rata-rata perusahaan mengeluarkan US$200 ribu dan 70% waktunya untuk membersihkan (cleansing) dan mengklasifikasikan data menjadi sebuah database (warehousing). Banyak data yang bentuknya tidak seragam, tidak beraturan hingga salah ketik, sehingga menyulitkan data scientist mengolah data tersebut dan menjadikannya analisis yang tepat secara real-time.

"Delman hadir mempercepat proses integrasi dan pengolahan data dari berbagai sumber hingga 30 kali lebih cepat dengan mengimplementasikan kecerdasan buatan (artificial intelligence) dan pemelajaran mesin (machine learning) dalam proses data cleansing dan warehousing," kata Surya, Selasa (26/5/2020).

Delman mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dan efisiensi dalam analisis big data, dengan menyajikan berbagai fitur yang dapat diimplementasikan secara mudah, seperti Data Cleansing Assistant, Identity Matching, dan juga konfigurasi spesifik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan klien.

Untuk mendukung hal tersebut, Delman akan membangun Delman R&D Center di Surabaya dan merekrut data scientist terbaik untuk mengembangkan produk dan layanan analisis big data, termasuk merekrut data scientist Indonesia yang saat ini bekerja di Silicon Valley.

Founding Partner Intudo Ventures Eddy Chan mengatakan, "Dengan menggabungkan pendekatan lokal dan keahlian teknis tingkat global, Delman mendukung perusahaan di Indonesia melalui solusi big data yang dikembangkan khusus untuk bisnis Indonesia, dengan tujuan akhir membantu end-user memperoleh hasil yang lebih baik."

Sementara itu, Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan di tengah pandemi Covid-19, Qlue tetap aktif melakukan investasi di startup yang memiliki potensi besar, salah satunya Delman. Qlue memiliki kesamaan visi dengan Delman, yaitu mengakselerasi perubahan positif melalui solusi teknologi. Qlue percaya, sebagai pendatang baru Delman akan menjadi pemain utama di industri big data, dan mendorong big data ke level yang lebih tinggi di Indonesia.

"Pasar big data di Indonesia akan terus berkembang dan pemenuhan kebutuhan solusi big data mulai bergeser ke perusahaan lokal karena solusi yang diberikan sesuai kebutuhan perusahaan Indonesia. Kami melihat banyak perusahaan di Indonesia yang ingin melakukan transformasi digital, namun belum optimal dalam mengolah dan menganalisis big data. Kami berharap investasi ini akan membantu Delman terus melakukan inovasi di bidang AI dan machine learning untuk analisis big data," tutup Rama.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement