Selasa 26 May 2020 21:33 WIB

Jawaban Allah Bagi Para Penantang Alquran

Beberapa orang Arab menentang Muhammad tentang kebenaran Alquran.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Jawaban Allah Bagi Para Penantang Alquran. Foto: Ilustrasi Alquran
Foto: Pixabay
Jawaban Allah Bagi Para Penantang Alquran. Foto: Ilustrasi Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejak turunnya, Alquran sudah menantang siapa pun yang meragukan Alquran bahwa ia adalah wahyu yang diturunakan oleh Allah SWT kepada Muhammad SAW. Peneliti Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Zarkasih menyampaikan setidaknya ada tiga kali orang-orang Arab yang menentang Muhammad ditantang untuk membuat sama seperti Alquran

"Akan tetapi, dalam tiga tantangan itu, Nabi saw menang telak," katanya kepada Republika saat tanya jawab tentang mukjizat Alquran melalui virtual belum lama ini.

Baca Juga

Ustaz Ahmad menuturkan, dalam surat al-Isra ayat 77 Allah swt. berfirman " "Katakalah (wahai Muhammad) sesungguhnya jika pun manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa al-Quran ini, mereka tidak akan bisa membuatnya, sekalipun mereka saling membantu satu sama lain.”

Di surat dan ayat lain, tantangan Allah kepada penentang Alquran mulai turun level kesulitannya. Jika sebelumnya ditantang mendatangkan seperti Alquran, kali ini tantangannya hanya 10 surat saja. Dalam surat Hud ayat 13, Allah katakan.

"Bahkan mereka mengatakan dia (Muhammad) telah membuat-buat Alquran. Katakanlah kepada mereka; jika memang begitu, datangkanlah 10 surat yang serupa dengan Alquran yang dibuat-buat. Dan ajaklah siapa saja yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

Kedua tantangan tersebut mungkin terlalu berat bagi orang-orang Arab ketika itu, akhirnya tantangan diturunkan levelnya (lagi) menjadi hanya satu surat Yunus ayat 38; "Apakah mereka pantas mengatakan Muhammad membuat-buatnya? Katakanlah; buatlah satu surat yang sama dengan surat al-Quran Dan ajaklah siapa saja yang sanggup selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”

Imam Ibn Katsir kitab Tafsirnya, mengungkapkan bahwa ternyata dahulu ada orang yang sanggup menerima tantangan itu; Musailamah namanya. Beliau maju dengan membawa beberapa naskah sebagai competitor surat di Alquran, tapi amat sangat jauh dari level yang dimiliki al-Qur’an; baik dari segi isi kandungan atau juga kalimat yang dipakai. Naskahnya berbunyi:

Al-Fiil (Gajah).

Wa ma al-Fiil (Apakah itu gajah).

Wa ma adroka ma-alfiil (Tahukah kalian apa itu gajah).

Lahu khurthum Thawil (Ia punya belalai yang panjang).

Wa Lahu Dzail  (Dan juga punya ekor)

Ustaz Ahmad mengatakan, utuk yang seperti ini, sudah terlihat jauh dari keindahan Alquran, juga kandungan informasi di dalamnya adalah kandungan sia-sia; karena tanpa wahyu itu pun orang-orang sudah tahu bagaimana rupa gajah sebenarnya.

Ketiga tantangan Alquran di atas, sampai hari ini tidak ada satu pun makhlu di atas muka bumi yang mampu menerima dan menjawab tantangan tersebut. karena memang itulah mukjizat. Yang secara bahasa berasal dari kata ‘Azaja; yang artinya lemah. Mu’jiz  berarti yang melemahkan.

"Alquran adalah wahyu yang mana melemahkan seluruh manusia untuk menandinginya," katanya.

Ustaz Ahmad mengatakan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia; Mukjizat adalah pristiwa ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Alquran adalah wahyu Allah  kepada Muhammad yang sampai saat ini tidak satu pun makhluk mampu mendatangkan hal serupa, sebagai bukti yang absolut tentang kerasulan Muhammad,

"Dr. Manna’ al-Qaththan menyebut dalam kitabnya, bahwa Alquran dari huruf dan susunan katanya saja merupakan mukjizat. Lebih-lebih lagi isi kandungan ayat di dalamnya," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement