Selasa 26 May 2020 19:53 WIB

Skenario New Normal di Kementerian PUPR

Selama pandemi Covid-19, pelaksanaan kediklatan menggunakan metode e-learning.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan pers seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/1/2020).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberikan keterangan pers seusai rapat kabinet terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia atau BPSDM Kementerian PUPR menyiapkan modul-modul untuk mengimplementasikan e-learning pada era new normal.

Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan, untuk menuju e-learning BPSDM diharapkan segera mengusulkan apa saja yang dibutuhkan serta modul-modul e-learning apa saja yang harus dipersiapkan.

"Jadi saya kira BPSDM ini juga perlu menyiapkan modul-modul e-learning e-office itu, terutama untuk para senior," ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (26/5).

Sementara itu Kepala BPSDM Sugiyartanto, dalam laporannya kepada menteri PUPR, mengatakan selama pandemi Covid-19 BPSDM memajukan seluruh pelaksanaan kediklatan dan assessment dengan menggunakan metode e-learning, dari yang biasanya dilakukan dengan metode klasikal atau tatap muka.

Diakui, keputusan untuk memajukan semua kegiatan kediklatan teknis atau nonteknis maupun assessment dengan mengggunakan metode e-learning diambil, karena tidak ada kepastian kapan pandemi Covid-19 akan berakhir.

Mengenai program super spesialis, Sugiyartanto mengatakan akan melakukan evaluasi dengan metode e-learning, sebagaimana sudah disepakati dengan empat perguruan tinggi negeri.

Selanjutnya dia mengharapkan ditjen teknis bisa mengirimkan para calon peserta untuk mengikuti seleksi sepuluh Program Super Spesialis tersebut.

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement