Selasa 26 May 2020 18:17 WIB

Gary Neville Kritik Premier League Soal Bantuan pada Klub

Sejumlah klub di EFL terancam mengalami kebangkrutan.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Gary Neville
Foto: Reuters/Eddie Keogh
Gary Neville

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kendati mengungkapkan akan terus menunjukkan solidaritas terhadap klub-klub di pentas English Football League (EFL), hingga kini penyelenggara Liga Primer Inggris, Premier League, belum memutuskan skema pemberian dana bantuan terhadap klub-klub di EFL. Padahal, dalam tiga hingga empat bulan mendatang, sejumlah klub di EFL terancam mengalami kebangkrutan.

Sebelumnya, pemilik Huddersfield, Phil Hodgkinson, mengungkapkan, setidaknya 50 hingga 60 klub yang berpartisipasi di EFL berada di ambang kebangkrutan apabila tidak menemukan solusi terkait potensi kerugian di neraca keuangan. EFL menaungi tiga divisi kompetisi, yaitu Divisi Championship, League One, dan League Two. Tiga kompetisi ini berada di bawah Liga Primer Inggris dalam struktur piramida kompetisi sepak bola Inggris.

Salah satu usulan yang muncul untuk bisa membantu keuangan klub-klub di EFL adalah dana solidaritas dari Premier League. Selain itu, adanya kemungkinan bantuan dari Pemerintah Inggris. Namun, hingga kini Premier League belum menunjukkan sinyal untuk menggalang pengumpulan dana solidaritas tersebut.

Sikap dan pendekatan Premier League ini akhirnya mendapatkan kritik keras dari mantan bek kanan Manchester United, Gary Neville. Menurut dia, dalam tiga atau empat bulan mendatang, klub-klub di EFL akan mengalami badai besar dalam neraca keuangannya.

"Saya sebenarnya berharap Premier League mengubah pendekatan. Saya terus-menerus kecewa dengan pendekatan dan sikap mereka. Pernyataan pemilik Huddersfield seharusnya cukup menjadi sinyal bahaya. Saat ini klub-klub di EFL berpotensi menghadapi kerugian yang begitu besar dalam tiga hingga empat bulan mendatang," kata Neville yang juga memiliki saham di salah satu klub di EFL, Salford, seperti dikutip Sky Sports, Selasa (26/5).

Tanpa ada bantuan dana solidaritas dari Premier League, klub-klub EFL bisa sedikit berharap bantuan dari Pemerintah Inggris. Namun, Neville meragukan Pemerintah Inggris bisa memberikan bantuan, termasuk dengan menggelontorkan kredit ataupun pinjaman. Pasalnya, Pemerintah Inggris juga menghadapi masalah serupa di sektor-sektor lain.

"Di level EFL, sepak bola benar-benar membutuhkan suntikan dana segar, setidaknya untuk tiga, empat, hingga lima bulan mendatang. Jika tidak, kemungkinan besar akan ada perubahan administrasi di klub-klub EFL. Hal itu tentu memalukan. Sayangnya, Premier League merasa hal ini bukanlah tanggung jawab mereka," kata mantan pemain bertahan timnas Inggris tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement