Selasa 26 May 2020 23:38 WIB

Astronom Menemukan Galaksi Berbentuk Mirip Donat

Galaksi mirip donat ini merupakan jenis galaksi langka karena tersapu galaksi lain.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Galaksi bima sakti (ilustrasi)
Foto: wikipedia
Galaksi bima sakti (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Baru-baru astronom menemukan galaksi seperti donat. Penemuan baru-baru ini terungkap dalam sebuah makalah yang diterbitkan di Nature Astronomy. Galaksi yang seperti  donat, bernama R5519 dan berada 11 miliar tahun cahaya Bumi.

Ketua penulis penelitian Dr. Tiantian Yuan mengatakan R5519 adalah objek yang sangat aneh, yang belum pernah dilihat sebelumnya. “Itu terlihat aneh dan akrab pada saat bersamaan,” ujar Yuan dalam sebuah pernyataan, seperti yang dilansir dari BGR, Selasa (26/5).

Baca Juga

Yuan mengatakan R5519 membuat bintang pada kecepatan 50 kal lebih besar dari Bima Sakti. “Sebagian besar aktivitas itu terjadi pada cincinnya, jadi itu benar-benar cincin api,” katanya.

Para peneliti percaya cincin tidak terbentuk sebagian sama sekali. Beberapa galaksi cincin tampaknya telah terbentuk dengan sendirinya tanpa pengaruh luarnya, tetapi tidak dengan R5519.

Para peneliti percaya ini adalah salah satu contoh langka dari galaksi cincin collisional. Galaksi cincin collisional terbentuk karena tersapu dengan galaksi lain.

Sangat jarang melihat yang seperti ini dan bahkan lebih jarang melihat yang sudah benar-benar tua. Ini juga membantu para astronom lebih memahami seluk-beluk pembentukan galaksi.

“Dalam kasus galaksi cincin ini, kita melihat kembali ke alam semesta awal dengan 11 miliar tahun, ke masa ketika cakram tipis baru saja berkumpul,” kata rekan penulis studi Kenneth Freeman dalam sebuah pernyataan.

“Sebagian perbandingan cakram  tipis Bimasakti kita mulai bersatu hanya sekitar sembilan miliar tahun yang lalu. Penemuan ini merupakan indikasi terbentuknya cakram di galaksi spiral terjadi selama periode yang lebih panjang daripada yang diperkirakan sebelumnya,” ujar Freeman lagi.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement