Selasa 26 May 2020 15:43 WIB
Lockdown

Kecuali Makkah, Arab Saudi Ambil Langkah Penormalan

Makkah masih belum memulai langkah pascalokdowm

Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (5/5). Selama pandemi Covid-19 kerajaan Arab Saudi menutup akses kedua masjid suci dari umum
Foto: Saudi Press Agency/Handout via Reuters
Jamaah dengan jumlah terbatas melaksanakan shalat dengan menjaga jarak di Masjidil Haram, Makkah, Selasa (5/5). Selama pandemi Covid-19 kerajaan Arab Saudi menutup akses kedua masjid suci dari umum

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH - Pihak berwenang di Arab Saudi telah memutuskan untuk melonggarkan beberapa pembatasan diberlakukan ancaman virus Corona. Maka, hal nantinya akan memungkinkan pergerakan dan dimulainya kembali beberapa kegiatan ekonomi dan pusat komersial.

Seperti dilansir dari Saudi Gazette dengan mengutip Saudi Press Agency. Mereka melaporkan Selasa pagi (26/5) dengan mengutip sumber resmi di Kementerian Dalam Negeri.

Langkah ini juga memungkinkan memulai kembali penerbangan domestik, pembukaan masjid, restoran dan kafe dan kehadiran pekerja kerja. Namun, penangguhan sementara haji umrah tetap berlaku.

Pelonggaran pembatasan akan dilakukan secara bertahap, dengan fase pertama dimulai pada Kamis (28 Mei) dan berakhir pada 30 Mei.

Pada fase pertama, perpindahan di dalam dan di antara semua wilayah Kerajaan Arab Saudi warga yang berada dalam mobil pribadi akan diizinkan beraktivitas dari pukul 6 pagi hingga 3 malam. Untuk aturan ini tidak berlaku di wilayah Makkah. Kegiatan ekonomi dan komersial akan dilanjutkan di toko eceran dan grosir dan mal tetapi salon kecantikan, toko tukang cukur, klub olahraga, klub kesehatan, pusat hiburan dan bioskop. Semua tempat ini akan terus ditutup karena kekhawatiran jarak sosial.

Pada fase kedua, yang dimulai pada 31 Mei dan berakhir pada 20 Juni, pergerakan diizinkan mulai pukul 6 pagi dan 8 malam, di semua wilayah Kerajaan, kecuali di Makkah. Semua shalat berjamaah, termasuk salat Jumat, akan dilanjutkan di semua masjid di seluruh Kerajaan, kecuali di Mekah.

Penangguhan kehadiran di tempat kerja akan berakhir, memungkinkan semua karyawan di kementerian, entitas pemerintah dan perusahaan sektor swasta untuk kembali bekerja dari kantor mereka. Namun dengan syarat, asalkan mereka mengikuti pedoman kehati-hatian yang ketat.

Sementara itu, penangguhan bepergian antar daerah di Arab Suadi menggunakan berbagai metode transportasi tidak lagi berlaku. Maskapai akan diizinkan untuk mengoperasikan penerbangan domestik jika mereka mematuhi tindakan pencegahan yang ditetapkan oleh otoritas penerbangan sipil dan Departemen Kesehatan. Penangguhan penerbangan internasional, bagaimanapun, akan berlanjut sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Restoran dan kafe yang menyajikan makanan dan minuman dapat dibuka kembali. Namun, salon kecantikan, toko tukang cukur, klub olahraga, klub kesehatan, pusat hiburan dan bioskop akan dilarang membuka kembali pada fase kedua. Larangan pertemuan sosial lebih dari lima puluh orang, seperti pernikahan dan pemakaman juga akan terus berlaku.

Pada fase ketiga yang dimulai pada 21 Juni, Kerajaan akan kembali ke kondisi "normal" seperti sebelum tindakan penguncian coronavirus diimplementasikan.

Sementara itu di Makkah, langkah-langkah fase pertama akan dilaksanakan antara 31 Mei hingga 20 Juni dan fase kedua akan dimulai pada 21 Mei. Shalat Jumat dan semua sholat berjamaah akan terus diadakan di Masjidil Haram, hanya akan dihadiri oleh para imam dan para karyawan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement