Selasa 26 May 2020 13:56 WIB

109.204 Orang Mudik ke Sumbar, 39 Positif Corona

Kebanyakan orang-orang yang masuk Sumbar adalah pedagang kecil terdampak covid.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati / Red: Agus Yulianto
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat
Foto: Republika/Wihdan
Irwan Prayitno - Gubernur Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatra Barat (Sumbar) mencatat 109.204 orang atau perantau memasuki wilayahnya selama musim mudik 31 Maret 2020 hingga 22 April 2020. Kemudian dari 510 orang yang positif terinfeksi virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) di Sumbar, tercatat 39 orang di antaranya berasal dari luar Sumbar.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengatakan, pihaknya melakukan pembatasan selektif bagi para perantau di luar Sumbar sejak 31 Maret 2020 lalu. Bahkan, pihaknya juga membuka posko-posko didukung TNI/polri di sembilan perbatasan darat, bandara, dan laut.

Tetapi, karena tidak ada payung hukum pembatasan sosial berskala besar (PSBB) maupun peraturan menteri perhubungan (permenhub) terkait masalah ini, maka pihaknya hanya melakukan pengecekan dan pencatatan nama-nama para pendatang masuk Sumbar. Setelah itu, mereka diminta melakukan isolasi mandiri.

"Setelah kami hitung memang jumlah pemudik (masuk Sumbar) turun 30 persen yaitu sejak 31 Maret 2020 hingga 22 April ada 109.204 perantau yang datang ke Sumbar. Sebagian besar pulang dalam keadaan tidak positif karena di perbatasan ada thermal gun. Dari 510 orang yang positif Covid-19 di Sumbar, sebanyak 39 orang di antaranya imported case (dari luar Sumbar)," ujarnya saat konferensi video, di akun Yotube Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Selasa (26/5).

Irwan mengatakan, kebanyakan orang-orang yang masuk ke Sumbar hingga 22 April 2020 adalah para pedagang kecil yang terdampak Covid-19. Kata dia, pendatang ini akan menjalani karantina mandiri di tempat yang telah disediakan pemerintah daerah (pemda untuk) dan masuk karantina karena mereka telah digolongkan kategori orang dalam pemantauan (ODP).

 "Orang-orang yang datang ini akan menjalani tes swab di laboratorium Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand) dan menunggu hasil selama tiga hari," ujarnya.

Dikatakannya, kalau hasilnya negatif, makanyang bersangkutan bisa melanjutkan perjalanan pulang kampung ke wilayahnya. Sedangkan kalau menunjukkan hasil sebaliknya, mereka bisa menjalani karantina jika menunjukkan gejala ringan hingga dirawat di rumah sakit rujukan yang telah disediakan PemprovnSumbar jika menunjukkan gejala parah.

Irwan mengimbau, para calon perantau tidak perlu pulang ke wilayahnya dan yang terlanjur berada di Sumbar juga tidak perlu kembali ke tempat bekerja. "Ini supaya tidak ada transmisi, tidak ada pertemuan (orang yang terinfeksi Covid-19 dengan masyarakat). Mudah-mudahan bisa segera kembali ke new normal," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement