Selasa 26 May 2020 13:49 WIB

Rusia Sepakat Pangkas Produksi, Harga Minyak Merangkak Naik

Rusia berjanji memangkas produksi harian hingga 10 juta barel per hari.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Harga minyak (ilustrasi).
Foto: bigdaddyrichard-swirlingthoughts.blogspot.com
Harga minyak (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Harga minyak dunia naik ke harga 34 dolar AS per barel menyusul prediksi dari Rusia bahwa pasar akan kembali stabil pada Juni mendatang. Keadaan ini juga didukung dengan penurunan produksi yang dilakukan oleh para produsen global.

Dilansir dari Bloomberg, Rusia berjanji akan memangkas pasokan harian paling tidak sampai 10 juta barel per hari. Dengan langkah Rusia ini, maka pasar akan kembali seimbang pada Juni dan Juli mendatang sehingga harga kembali stabil.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak menjelaskan, pemangkasan produksi secara global sejauh ini telah berjalan dengan baik. Ini dilakukan oleh para koalisi OPEC. Ia menjelaskan harga minyak telah melonjak lebih dari 80 persen bulan ini karena permintaan kembali meningkat menyusul pelonggaran lockdown di beberapa negara, sementara pengurangan produksi sudah mulai terjadi karena kelebihan pasokan.

"Terlepas dari harapan bahwa pemulihan akan berlangsung lama dan tidak pasti, Badan Energi Internasional memperkirakan konsumsi minyak akan berkurang hanya sebentar sebelum meluas melewati level yang terlihat sebelum wabah," ujar Novak, Selasa (26/5).

Dunia mengonsumsi hampir 100 juta barel minyak pada tahun lalu. Hal itu diyakini sebagian industri energi dapat menandai puncak permintaan. Hipotesis mereka adalah pandemi virus korona akan memicu perubahan gaya hidup seperti bekerja dari rumah dan lebih sedikit bepergian ke luar negeri.

"Pasar mulai menyaksikan efek dari pemangkasan produksi seiring dengan pengurangan dalam inventaris, sementara ekonomi global sedang menuju pemulihan," ujar analis komoditas di VI Investment Corp Will Sungchil Yun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement