Selasa 26 May 2020 11:17 WIB

Aneksasi Tepi Barat Agenda Utama Pemerintah Netanyahu

Netanyahu tegaskan aneksasi Tepi Barat jadi salah satu tugas utama pemerintahnya

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Netanyahu tegaskan aneksasi Tepi Barat jadi salah satu tugas utama pemerintahnya. Ilustrasi.
Foto: AFP POOL
Netanyahu tegaskan aneksasi Tepi Barat jadi salah satu tugas utama pemerintahnya. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan melewatkan "peluang bersejarah" untuk memperluas kedaulatannya di Tepi Barat. Netanyahu menegaskan aneksasi Tepi Barat menjadi salah satu tugas utama bagi pemerintah barunya.

Netanyahu telah berjanji untuk menempatkan permukiman Yahudi dan Lembah Jordan di Tepi Barat, di bawah kedaulatan Israel. Aneksasi wilayah Tepi Barat yang diduduki oleh Israel akan mulai didiskusikan di kabinet Netanyahu pada 1 Juli mendatang.

Baca Juga

Dalam pertemuan legislator partai Likud pada Senin, Netanyahu menetapkan bahwa agenda aneksasi atau pencaplokan Tepi Barat sebagai agenda utama pemerintah yang harus dilakukan. "Kami memiliki peluang bersejarah, yang belum ada sejak 1948 untuk menerapkan kedaulatan secara bijaksana sebagai langkah diplomatik di Yudea dan Samaria," ujar Netanyahu merujuk pada tahun kelahiran Israel dan menggunakan nama-nama di Alkitab untuk Tepi Barat.

"Ini adalah peluang besar dan kami tidak akan membiarkannya lewat," kata Netanyahu menambahkan.

Palestina menganggap langkah Israel untuk melakukan aneksasi atas wilayah Tepi Barat adalah ilegal. Pekan lalu, Palestina menyatakan mengakhiri kerja sama keamanan dengan Israel dan Amerika Serikat (AS) sebagai bentuk protes atas rencana pencaplokan tersebut.

Netanyahu mengatakan rencana perdamaian Timur Tengah yang dimumkan oleh Presiden AS Donald Trump untuk perdamaian Israel-Palestina merupakan pondasi aneksasi secara de facto. Palestina dengan tegas menolak proposal perdamaian yang diumumkan pada Januari lalu itu karena terlalu banyak memihak Israel.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement