Selasa 26 May 2020 09:51 WIB

UMS Bagikan Bingkisan Lebaran untuk Komunitas Pemulung

UMS bagikan bingkisan Lebaran pada masyarakat komunitas pemulung di kawasan Sangkrah

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membagikan bingkisan Lebaran kepada masyarakat komunitas pemulung di kawasan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (23/5).
Foto: Dokumentasi Lazismu UMS
Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membagikan bingkisan Lebaran kepada masyarakat komunitas pemulung di kawasan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (23/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Lazismu Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) membagikan bingkisan Lebaran kepada masyarakat komunitas pemulung di kawasan Sangkrah, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (23/5). Lazismu UMS berkerja sama dengan Pimpinan Ranting Aisyiyah Sangkrah menyerahkan sebanyak 30 bingkisan lebaran kepada masyarakat setempat.

Ketua Lazismu UMS, Mahasri Shobahiya, mengatakan, bantuan tersebut berasal dari persatuan mahasiswa Fisioterapi UMS angkatan 2015. "Kawasan di Sangkrah ini merupakan salah satu lokasi yang menjadi binaan Lazismu UMS. Sebelumnya Lazismu UMS kerap mendampingi kawasan ini untuk terus berkembang," jelas Mahasri seperti tertulis dalam siaran pers, Senin (25/5).

Mahasri menambahkan, sekitar tahun 2007, Lazismu UMS juga membina SD Muhammadiyah 18 Surakarta yang berada di kawasan Sangkrah. Namun sayangnya SD itu tida bisa berkembang dengan baik. "Jumlah siswanya sangat sedikit, satu kelas hanya berisi tiga sampai lima siswa. Akhirnya ada kebijakan bagus dari yayasan Muhammadiyah dipindah lokasinya dan berubah jadi SD Muhammadiyah Inovatif," ungkap Mahasri.

Selain itu, program binaan pernah dilaksanakan oleh Lazismu UMS di Sangkrah menggandeng mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMS dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Kegiatannya berupa motivasi dan pelatihan setiap hari Jumat.

Mahasri memandang cukup prihatin dengan keadaan di Sangkrah. Menurutnya, kawasan tersebut butuh binaan khusus seperti pembinaan ekonomi dan pendidikan. "Penyadaran dan motivasi kepada orang tua tentang pentingnya pendidikan bagi anak. Kami juga pernah memberikan pelatihan kerajinan tangan dari bahan daur ulang kepada masyarakat setempat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement