Senin 25 May 2020 22:32 WIB

Afghanistan Bebaskan 100 Tahanan Anggota Taliban

Pembebasan tahanan anggota Taliban wujud niat baik perdamaian.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nashih Nashrullah
Pembebasan tahanan anggota Taliban wujud niat baik perdamaian. Milisi Taliban (ilustrasi)
Foto: english.alarabiya.net
Pembebasan tahanan anggota Taliban wujud niat baik perdamaian. Milisi Taliban (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Pemerintah Afghanistan membebaskan 100 tahanan Taliban pada Senin (25/5). Langkah itu merupakan niat baik untuk menciptakan perdamaian di negara tersebut.

Dewan Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan pembebasan tahanan Taliban diperintahkan langsung Presiden Ashraf Ghani. “Untaian niat baik ini akan terus berlanjut. Kami percaya pada perdamaian abadi serta Afghanistan yang aman, dan kami akan menjamin kepercayaan itu,” ujar Direktur Jenderal Perlindungan Sipil di Dewan Keamanan Nasional Afghanistan, Intezar Khadim, melalui akun Twitter pribadinya, dikutip laman Yeni Safak.  

Baca Juga

Pada Ahad lalu, kantor kepresidenan Afghanistan mengatakan Ghani telah mengeluarkan arahan untuk memulai proses pembebasan hingga 2.000 mata-mata Taliban. Hal itu sebagai isyarat niat baik dan respons atas gencatan senjata yang diumumkan Taliban dalam rangka Idul Fitri.  

Ghani menyatakan kesiapan memulai pembicaraan damai intra-Afghanistan. “Pemenang perdamaian akan menjadi rakyat Afghanistan, perang membawa kehancuran dan kesengsaraan, terutama bagi para wanita Afghanistan yang paling menderita,” ujarnya.  

Pengumuman gencatan senjata selama tiga hari dalam rangka Idul Fitri menuai banyak pujian. Pada Ahad lalu, menteri luar negeri Jerman, Indonesia, Norwegia, Uzbekistan, dan Qatar mendesak pihak-pihak yang bertikai memulai pembicaraan damai intra-Afghanistan tanpa penundaan.   

“Ketika negara-negara yang berpikiran sama memutuskan untuk bekerja sama dalam dukungan kami untuk proses perdamaian inklusif di Afghanistan, kami siap membantu proses dengan cara apa pun yang diinginkan para pihak,” kata para menteri luar negeri dalam sebuah pernyataan bersama.   

Taliban dan Amerika Serikat (AS) telah mencapai kesepakatan perdamaian. Washington merupakan sekutu utama Pemerintah Afghanistan dalam memerangi Taliban.  

Dalam kesepakatan itu tercantum tentang pembebasan 5.000 tahanan Taliban. Hal itu menjadi syarat untuk memulai proses pembicaraan damai intra-Afghanistan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement