Senin 25 May 2020 18:05 WIB

Otoritas Bandara Ahmad Yani Akui Ada Balon Udara Jatuh

Diduga itu merupakan balon udara tradisional warga yang menyambut Idul Fitri.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Andi Nur Aminah
Warga menerbangkan balon udara (ilustrasi)
Foto: Antara/Fikri Yusuf
Warga menerbangkan balon udara (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sebuah balon udara tradisional dikabarkan jatuh di area keamanan Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, pada Ahad (24/5) kemarin. Balon udara yang dimaksud, diduga merupakan balon tradisional yang selama ini jamak diterbangkan sebagian masyarakat dalam perayaan menyambut datangnya hari raya Idul Fitri.

Perihal kabar ini, diamini oleh PT Aangkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang. Namun otoritas bandara tersebut tidak memmerinci asal balon udara tradisional yang jatuh di area keamanan bandara tersebut.

Baca Juga

“Benar, ada benda asing berupa balon udara yang mendarat di area Bandara Internasional Jenderal Ahmad yani Semarang, pada hari H Lebaran kemarin,” ungkap Communication and Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, Ahmad Danar Suryanyono, Senin (25/5).

Beberapa saat setelah jatuh di kawasan keamanan bandara, jelasnya, balon udara tersebut telah diamankan oleh petugas patroli gabungan. Mereka terdiri atas Airport Security dan personel BKO TNI AD di bandara tersebut.

Danar juga menambahkan, kendati balon udara tersebut jatuh di kawasan keamanan bandara, pada Ahad kemarin di bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang tidak ada penerbangan komersial. Meski begitu, ia tidak menyebutkan dari mana asal balon udara tersebut dan di area manakan tepatnya balon udara itu jatuh. “Untuk keterangan tersebut bisa dikonfirmasi kepada Airnav Indonesia,” tegasnya.

Sementara itu, seperti halnya Lebaran tahun lalu, Kementerian Perhubungan maupun stakeholder penerbangan di Tanah Air memang menyoroti tradisi sebagian masyarakat, yang menerbangkan balon udara tradisional dalam menyambut Lebaran.

Tahun lalu, Menteri Perhubungan bahkan meminta masyarakat agar bijak saat merayakan Lebaran dengan melepasterbangkan balon udara. Karena Balon udara yang berukuran besar bisa membahayakan penerbangan jika dilepaskan.

Sehingga masyarakat yang menyelenggarakan tradisi tersebut, diimbau untuk tidak melepaskan balon-balon udara tersebut. Namun harus ditambatkan dengan tali agar tidak terbang bebas di udara.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement