Senin 25 May 2020 17:49 WIB

Taman Mini Lakukan Perawatan Selama Libur Lebaran

Semestinya TMII jadi rujukan wisata warga Jabodetabek pada umumnya.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Taman Mini Indonesia Indah, tutup sejak 22 Maret hingga saat ini. Foto, sejumlah kereta gantung saat beroperasi di TMII, Jakarta (ilustrasi)
Foto: Putra M. Akbar/Republika
Taman Mini Indonesia Indah, tutup sejak 22 Maret hingga saat ini. Foto, sejumlah kereta gantung saat beroperasi di TMII, Jakarta (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Mini Indonesia Indah (TMII) menjadi sektor yang terdampak atas pandemi corona. Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat TMII menutup pintu sejak beberapa bulan lalu.

Di musim lebaran ini, semestinya TMII jadi rujukan wisata warga Jabodetabek pada umumnya. Namun lantaran pandemi corona tak kunjung tuntas, TMII mau tak mau ikut kebijakan PSBB dari pemerintah. "Kita masih tutup dari tanggal 22 Maret kemarin. Ini anjuran pemerintah dan Pemda DKI," kata Staf Humas TMII Redy pada Republika.co.id, Senin (25/5).

Baca Juga

Redy enggan merinci seberapa jauh kerugian yang dialami TMII akibat penutupan ini. Yang pasti, TMII kehilangan pengunjung hingga puluhan ribu orang.

Jika tiket masuk dihargai Rp 15 ribu, maka TMII kehilangan Rp 1,5 miliar dengan asumsi 100 ribu pengunjung selama libur lebaran. Ini belum ditambah kerugian dari biaya parkir dan tiket ke anjungan.

Di sisi lain, Redy mengakui ada perubahan pola kerja manajemen setelah penutupan akses pengunjung. Pihak manajemen kini punya waktu lebih banyak untuk melakukan perbaikan fasilitas dan anjungan. "Sementara ini masih perawatan lingkungan dan satwa untuk sehari-hari," ujar Redy. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement