Senin 25 May 2020 17:35 WIB

Empat Pemain Sevilla Melanggar Aturan Karantina

Pemain di Spanyol diharuskan untuk mengikuti aturan karantina yang ketat.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Logo La Liga Spanyol
Foto: laligatalk.com
Logo La Liga Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat pemain Sevilla bisa mendapatkan sanksi dari klub dan juga pihak berwenang karena telah melanggar aturan karantina yang diterapkan Pemerintah Spanyol. Empat pemain itu adalah Franco Vazquez, Lucas Ocampos, Ever Banega, dan Luuk de Jong.

Pelanggaran yang dilakukan keempatnya diketahui melalui unggahan foto akun Instagram Banega pada Sabtu (23/5) lalu. Namun foto itu segera dihapus.

Empat pemain Sevilla itu tampak berkumpul dengan delapan orang lainnya. Mereka sedang duduk mengelilingi meja makan dengan mengenakan pakaian renang. Padahal, pemerintah setempat telah membatasi perkumpulan maksimal hanya terdiri dari 10 orang.

"Saya ingin meminta maaf atas apa yang terjadi kemarin," kata Banega melalui Instagram, dikutip dari ESPN, Senin (25/5). "Itu adalah keluarga yang berkumpul bersama rekan satu tim tetapi tanpa sadar, kami salah. Saya ingin meminta maaf kepada klub, penggemar, dan masyarakat kami secara umum. Itu tidak akan terjadi lagi."

Presiden La Liga Javier Tebas telah membahas masalah itu pada Ahad (24/5). Namun, ia tidak mengatakan apakah para pemain akan menghadapi sanksi.

"Saya tak akan mengatakan di depan umum jika La Liga mengambil tindakan disipliner. Para pemain telah meminta maaf. Dalam sepak bola kami adalah contoh bagi masyarakat," kata Tebas menjelaskan. "Kami harus benar-benar berhati-hati. Kami menempatkan 180 ribu pekerjaan dalam risiko dan 1,37 persen dari PDB Spanyol. Seseorang tanpa gejala bisa saja hadir dalam pertemuan itu."

Pemain di Spanyol diharuskan untuk mengikuti aturan karantina yang ketat sebagai bagian dari protokol untuk kembali ke pelatihan yang dibuat oleh La Liga dan disetujui oleh kementerian kesehatan negara tersebut. "Para pemain harus tanggung jawab. Saya sudah mengatakan dalam pelatihan dan di pertandingan, praktis tak mungkin terjadi infeksi. Ini tempat-tempat lain, pertemuan-pertemuan inilah yang membuat saya khawatir," jelas dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement