Senin 25 May 2020 16:47 WIB

Akibat Pandemi, Kapal Wisata di Labuan Bajo Tenggelam

Kapal tenggelam karena tak terurus akibat tak beroperasi selama masa pandemi.

Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Januari 2020 lalu. Namun, pandemi Covid-19 membuat sejumlah kapal wisata tenggelam akibat tak terurus akibat sepinya wisatawan di tengah pandemi Covid-19.
Foto: Antara/Kornelis Kaha
Sejumlah kapal wisata jenis pinisi berlabuh di perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, pada Januari 2020 lalu. Namun, pandemi Covid-19 membuat sejumlah kapal wisata tenggelam akibat tak terurus akibat sepinya wisatawan di tengah pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Sejumlah kapal angkutan wisata rusak dan tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, akibat tak terurus. Kondisi tersebut sebagai dampak pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak ada wisatawan ke daerah itu.

Penanggung jawab kapal motor (KM) Sarana Inti Pangan 01, Idrus, mengatakan, dalam kurun waktu tiga bulan terakhir sedikitnya ada lima unit kapal wisata yang tenggelam karena tidak terurus. Termasuk kapal wisata yang Idrus tangani.

Baca Juga

Ia menjelaskan, KM Sarana Inti Pangan 01 merupakan kapal milik salah satu mitra Indofood yang berada di Jakarta. Kapal itu tenggelam di perairan kawasan Pelabuhan Labuan Bajo pada Senin (25/5), pukul 08.30 WITA, saat Idrus hendak mengecek kapal tersebut.

Kapal dengan ukuran 14 gross ton itu tenggelam di parkiran mooring buoy tanpa anak buah kapal. Idrus menambahkan, sejak dua hari terakhir memang kondisi pompa air di dasar kapal wisata itu bermasalah. "Ini murni kelalaian petugas kapal yang ditugaskan mengelolakapal itu sehingga air laut masuk sehingga kapal perlahan-lahan tenggelam," kata Idrus saat dihubungi dari Kupang, NTT, Senin (15/5).

Akibat kejadian itu ia mengaku merugi puluhan juta rupiah. Apalagi di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini ia kesulitan mendapatkan pesanan dari wisatawan karena larangan berwisata di sana. Meski begitu, ia akan mengangkut kapal tersebut untuk diperbaiki.

Idrus menyebut, bukan hanya kapalnya saja yang tenggelam, ada empat kapal wisata lain di kawasan wisata Labuan Bajo juga tenggelam karena tak terurus akibat tak beroperasi selama masa pandemi. Mereka adalah kapal wisata Embong Nai, Surya Indah, Labohem, dan satu unit kapal biru milik investor asing yang dikelola oleh warga di daerah itu. "Kalau tambah dengan kapal saya, sudah lima kapal yang tenggelam," kata Idrus.

 

 

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement