Senin 25 May 2020 07:07 WIB

Langgar Lockdown, Penasihat PM Inggris Didesak Mundur

Cummings melakukan perjalanan sejauh 400 kilometer selama masa karantina.

 Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Foto: EPA-EFE/NEIL HALL
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Seorang anggota parlemen dari Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris pada Ahad menyerukan pengunduran diri Dominic Cummings, penasihat senior untuk Perdana Menteri Boris Johnson.

Cummings didesak mundur setelah ia melakukan perjalanan sejauh 400 km (250 mil) dari London ke Inggris utara selama masa karantina wilayah atau lockdown. Istri Cummings dilaporkan menunjukkan gejala virus Corona saat peristiwa itu terjadi.

Baca Juga

"Tidak dapat ditoleransi bahwa pemerintah Boris kehilangan begitu banyak modal politik," cuit Steve Baker di Twitter. "Dominic Cummings harus mundur."

Cummings, yang mendalangi kampanye 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa selama referendum Brexit, melakukan perjalanan ke Durham pada akhir Maret, ketika langkah-langkah untuk memerangi penyebaran virus corona sudah diberlakukan.

Kantor Johnson mengatakan pada Sabtu (23/5) bahwa dia melakukan perjalanan untuk memastikan putranya yang berusia 4 tahun dapat dirawat dengan baik karena istrinya terinfeksi virus corona. Ada "kemungkinan besar" bahwa Cummings sendiri akan sakit.

The Daily Mirror kemudian melaporkan bahwa penasihat itu melakukan perjalanan kedua dari London selama pemberlakuan aturan pembatasan pergerakan dan terlihat di dekat Durham pada 19 April, beberapa hari setelah kembali ke London dari perjalanan pertamanya.

"Kami tidak akan membuang waktu untuk menjawab serangkaian tuduhan palsu tentang Cummings," kata kantor Downing Street Johnson pada Sabtu.

Kalangan politisi oposisi telah meminta Cummings, yang memiliki pengaruh besar pada pemerintah, untuk mundur. Mereka mengatakan Cummings bersikap munafik pada saat jutaan orang Inggris harus tinggal di rumah. Cummings mengatakan dia tidak akan mundur.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement