Senin 25 May 2020 05:12 WIB

Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Bersiap Dibuka Lagi

Taman Wisata Candi menyiapkan protokol normal baru menghadapi Covid-19.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Agus raharjo
Candi Borobudur Ditutup. Candi Borobudur tanpa pengunjung, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/3). Untuk menghambat penyebaran Virus Corona, Candi Borobudur mulai hari ini ditutup sampai 29 Maret mendatang. Wihdan/ Republika
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Candi Borobudur Ditutup. Candi Borobudur tanpa pengunjung, Magelang, Jawa Tengah, Senin (16/3). Untuk menghambat penyebaran Virus Corona, Candi Borobudur mulai hari ini ditutup sampai 29 Maret mendatang. Wihdan/ Republika

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko memang masih belum dibuka akibat pandemi Covid-19. Namun, ketiga wisata candi di Jawa Tengah dan Yogyakarta ini sedang mempersiapkan diri untuk dibuka kembali. Persiapan dilakukan dengan menerapkan protokol-protokol baru.

Sekretaris PT Taman Wisata Candi (TWC), Emilia Eny Utari menerangkan, penutupan sendiri memperhatikan ketentuan BNPB terkait masa tanggap darurat bencana. Penutupan operasional TWC masih akan dilakukan sampai 29 Mei 2020.

Selain itu, ia menjelaskan, perpanjangan penutupan operasional  dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi di Jawa Tengah dan DIY. Sejauh ini, kasus Covid-19 di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta masih terbilang belum kondusif.

"Selama masa jeda tersebut, PT TWC sedang mempersiapkan perubahan standar dan protokol baru menuju the new normal pariwisata di dalam kawasan TWC," kata Emilia, Ahad (24/5).

Menurut Emilia, persiapan protokol dilakukan dengan mengutamakan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Tujuannya tidak lain akan terbebas dan aman dari Covid-19. "Sehingga, dapat memberikan rasa nyaman bagi wisatawan yang berkunjung di Taman Wisata Candi ketika dibuka kembali," ujar Emilia.

Sebelumnya, Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko sudah mulai ditutup sejak 16 Maret 2020. Penutupan ketiga obyek pariwisata andalan Jawa Tengah dan Yogyakarta ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19. Penutupan kemungkinan akan diperpanjang mempertimbangkan penyebaran Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement