Ahad 24 May 2020 19:17 WIB

Update Covid-19 Depok: Tambah Tujuh, Total Positif 501 Orang

Jumlah pasien sembuh Covid-19 di Depok tidak bertambah yakni 118 orang

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas medis mendata warga yang mengikuti rapid test massal di Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal secara gratis kepada warga Kota Depok sebanyak 500 orang guna mendeteksi kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas medis mendata warga yang mengikuti rapid test massal di Depok, Jawa Barat, Jumat (22/5). Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar tes diagnostik cepat (rapid rest) massal secara gratis kepada warga Kota Depok sebanyak 500 orang guna mendeteksi kesehatannya dan mengantisipasi penyebaran COVID-19

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Pemerintah Kota (Pemkot) Depok kembali memperbarui  data perkembangan kasus virus Corona (Covid-19). Berdasarkan data yang dirilis, Ahad (24/5), pasien terkonfirmasi positif bertambah tujuh orang sehingga menjadi 501 orang dari sebelumnya 494 orang.

"Adapun, untuk pasien sembuh tidak ada penambahan yakni sebanyak 118 orang dan yang meninggal dunia sebanyak 24 orang," ujar Wali Kota Depok, Mohammad Idris dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (24/5).

Menurut Idris, penambahan kasus konfirmasi positif sebanyak tujuh kasus. Penambahan tersebut berasal dari tindaklanjut program rapid test Kota Depok yang ditindaklanjuti dengan Swab di Labkesda dan PCR di Laboratorium RSUI dan RS Bhayangkara BRIMOB. 

"Kasus konfirmasi positif yang dinyatakan sembuh setelah menjalani swab follow up dengan hasil negatif dua kali berturut turut," ungkapnya.

Dia menambahkan, untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang meninggal saat ini berjumlah 68 orang. "Tidak ada penambahan dibandingkan hari sebelumnya. Status PDP tersebut merupakan pasien yang belum bisa dinyatakan positif atau negatif, karena harus menunggu hasil PCR, yang datanya hanya dikeluarkan oleh PHEOC (Public Health Emergency Operating Center)," pungkas Idris.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement