Ahad 24 May 2020 12:54 WIB

Seluruh Puskesmas di Kota Tasikmalaya Kembali Beroperasi

Dua puskesmas sempat ditutup karena tenaga medis terpapar Covid-19

Rep: Bayu Adji P/ Red: Esthi Maharani
Suasana Puskesmas Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Senin (18/5). Pelayanan di puskesmas itu ditutup setelah ada pegawai yang positif Covid-19.
Foto: Republika/Bayu Adji P
Suasana Puskesmas Tamansari, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Senin (18/5). Pelayanan di puskesmas itu ditutup setelah ada pegawai yang positif Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya menyebut, seluruh puskesmas di wilayahnya telah kembali beroperasi untuk melayani warga. Dua puskesmas yang sebelumnya ditutup lantaran adanya petugas medis yang terindikasi terpapar Covid-19, telah dibuka kembali.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmslaya, Uue Supangat mengatakan, dua puskesmas yang sempat dihentikan layanannya, yaitu Puskesmas Tamansari di Kecamatan Tamansari dan Puskesmas Cigeureung di Kecamatan Cipedes. Namun, dua puskesmas itu sudah kembali beroperasi, setelah para petugas medis yang diduga terindikasi terpapar Covid-19 dipastikan negatif melalui hasil polymerase chain reaction (PCR) atau tes swab.

"Setelah dites swab hasilnya negatif. Artinya mereka sudah bisa bersktivitas kembali," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (24/5).

Sebelumnya Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan penutupan Puskesmas Tamansari pada Senin (18/5) lantaran terdapat empat orang petugas medis yang dinyatakan positif Covid-19 melalui hasil uji cepat (rapid test). Setelah itu, Puskesmas Cigeureung di Kecamatan Cipedes, ikut ditutup setelah lima petugas medis dinyatakan positif melalui rapid test, pada Kamis (21/5).

Namun, pada Jumat (22/5) Puskesmas Tamansari sudah kembali beroperasi. Sementara Puskesmas Cigeureung dibuka kembali pada Sabtu (23/5). Layanan puskesmas itu kembali dibuka karena petugas yang terindikasi terpapar Covid-19 dipastikan negatif melalui tes swab.

Uus menjelaskan, pihaknya melakukan penutupan ketika ada sejumlah petugas medis yang diketahui positif Covid-19 melalui rapid test. Pasalnya, setiap puskesmas itu bisa menanagani 100 pasien.

"Untuk antisipasi penyebaran, meski baru rapid tes, kita tak ingin kecolongan. Kita tutup sementara. Layanan kita alihkan ke puskesmas-puskesmas terdekat," kata dia.

Untuk memastikan hasil rapid test, Dinas Kesehatan langsung bergerak cepat untuk melakukan tes swab. Menurut Uus, ada kekhususan untuk tes swab bagi tenaga medis. Alhasil, hasik tes swab dapat diketahui dengan cepat.

"Alhamdulillah hasilnya negatif semua. Saya langsung lapor ke pimpinan daerah untuk membuka kembali layanan dan langsung disetujui. Kemarin (Cigeureung) sudah beroperasi normal," kata dia.

Ihwal petugas yang sempat terindikasi positif Covid-19, Uus mengatakan, semua sudah kembali beraktivitas dan tak lagi melakukan isolasi. Sebab, hasil tes swab sudah menunjukan bahwa para petugas medis itu negatif Covid-19. Ia menyebutkan, hasil PCR merupakan diagnosis pasti untuk menentukan seseorang negatif atau positif Covid-19. Karena itu, tak ada alasan lagi untuk mempercayai hasil tes itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement