Ahad 24 May 2020 08:52 WIB

Warga di Tasikmalaya Selenggarakan Sholat Id Berjarak

Shaf jamaah dibuat berselang-seling, sehingga tak berdempetan satu sama lain.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Suasana pelaksanaan shalat id di Perumahan Wastu Kencana Garden, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Ahad (24/5). Shalat berjamaah itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Foto: Republika/Bayu Adji P.
Suasana pelaksanaan shalat id di Perumahan Wastu Kencana Garden, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, Ahad (24/5). Shalat berjamaah itu dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Kota Tasikmalaya membuat pelaksanaan sholat Idulfitri 1441 H dilakukan dengan cara tak biasa. Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memutuskan tak menggelar shalat id untuk level kota, kecamatan, bahkan kelurahan, seperti tahun-tahun sebelumnya. Warga diminta menyelenggarakan Sholat Id di lingkungan rukun warga (RW) masing-masing, dengan menerapkan protokol kesehatan.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, pelaksanaan Shalat Id di Perumahan Wastu Kencana Garden, Kelurahan Sukahurip, Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya, dilakukan sesuai anjuran pemerintah, yaitu menerapkan protokol kesehatan. Jarak antarjamaah shalat yang digelar di halaman Masjid Al Muhajirin, masjid di lingkungan itu, dibatasi satu sama lain.

Baca Juga

Shaf jamaah dibuat berselang-seling, sehingga tak berdempetan satu sama lain. Seluruh jamaah, baik laki-laki maupun perempuan, juga mengenakan masker selama melaksanakan sholat id.

Sebelum melaksanakan sholat, panitia terus mengingatkan jamaah agar tidak abai akan protokol kesehatan. Jamaah diminta untuk terus menjaga jarak dan mengenakan masker selama Shalat Id.

Shalat Id di lingkungan itu dimulai pada sekira pukul 06.45 WIB. Setelah itu, khutbah yang disampaikan oleh khatib diberikan dengan singkat. Ibadah Sholat Id di Perumahan Wastu Kencana Garden selesai sekira pukul 07.05 WIB. Selesai sholat, jamaah tak langsung bubar. Mereka melakukan halalbihalal satu sama lain, tapi dengan tidak bersentuhan tangan.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Muhajirin, Jono Sujono mengatakan, pihaknya menggelar Sholat Id berjamaah dengan tetap mengikuti anjuran pemerintah dan MUI. Sebab, pelaksanaan Sholat Id di Kota Tasikmalaya tidak dilarang total. Hanya saja, Sholat Id berjamaah harus tetap menerapkan protokol kesehatan.

"Insya Allah kalau di sini aman, (Covid-19) masih bisa terkendali," kata dia kepada //Republika.co.id usai Shalat Id, Ahad (24/5).

Ia menjelaskan, pelaksanaan Shalat Id di lingkungan itu sengaja tak dilakukan di dalam masjid, melainkan di halaman. Dengan begitu, jamaah bisa leluasa mengatur jarak dengan jamaah lainnya. Panitia, kata dia, juga sudah membuatkan tanda tempat jamaah shalat agar tidak terlalu dekat.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, jamaah yang melaksanakan Shalat Id berjamaah tak sampai 100 orang. Karena itu, jamaah yang hadir tak terlalu berkerumun. "Karena di lingkungan sini warganya belum terlalu banyak, jadi pengaturan jaraknya tidak sulit," kata Jono.

Ketua rukun tetangga (RT) setempat, Nana Suryana mengatakan, pelaksanaan Shalat Id di lingkungannya telah dipersiapkan setelah dikeluarkannya panduan dari MUI dan Pemkot Tasikmalaya. Lantaran di wilayahnya itu tak ada kasus Covid-19, pihaknya bersama DKM Al Muhajirin sepakat untuk tetap melaksanakan shalat id berjamaah, dengan menerapkan protokol kesehatan. "Sebelumnya, kita juga sudah sebarkan aturan Shalat Id berjamaah kepada warga," kata dia.

Ia menyebutkan, aturan Shalat Id berjamaah yang diterapkan antara lain, jamaah wajib membawa sajadah pribadi dari rumah masing-masing, tetap menjaga jarak, dan selalu mengenakan masker. Menurut dia, RT setempat berani untuk tetap menyelenggarakan Shalat Id berjamaah karena di lingkungan itu dipastikan tak ada warga yang terjangkit Covid-19. Selain itu, menjelang Idulfitri tak ada warga yang datang dari luar kota.

Nana menambahkan, setelah shalat, jamaah diperbolehkan bersilaturahmi di halaman masjid dengan salam Sunda. Namun setelah itu, ia mengimbau kepada warganya untuk tetap berada di rumah dan tak mampir bersilaturahmi ke rumah tetangga. "Habis ini warga juga diimbau tidak keluar rumah," kata dia.

Ia mengatakan, pelaksanaan Shalat Id berjamaah di lingkungan itu merupakan yang kali pertama digelar. Namun karena kondisi darurat, shalat tak digelar seperti pada umumnya.  "Mudah-mudahan tahun depan bisa Shalat Id dengan normal," kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement