Ahad 24 May 2020 02:11 WIB

Sepinya Suasana Takbiran di Pusat Kota Tasikmalaya

Warga bisa shalat id di lingkungan masing-masing dengan menjaga protokol kesehatan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ilham Tirta
Suasana alun-alun Kota Tasikmalaya yang sepi pengunjung di Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Suasana alun-alun Kota Tasikmalaya yang sepi pengunjung di Jawa Barat, Kamis (12/3/2020).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Suasana takbiran yang menjadi kebiasaan umat Muslim di Kota Tasikmalaya untuk menyambut Idul Fitri tidak lagi terasa. Kawasan pusat kota itu cenderung sepi dari iring-iringan kendaraan. Hanya di kejauhan, masih terdengar suara takbir dari pengeras suara di masjid atau mushalah.

Sabtu (23/5) malam, jalan-jalan menuju kawasan pusat Kota Tasikmalaya telah ditutup rapat oleh petugas. Hanya beberapa orang yang memiliki keperluan khusus yang diperkenankan melintas. Sementara warga yang hanya ingin berkeliling disuruh memutar balik.

Ada satu kelompok iring-iringan muncul di kawasan pingir Kota Tasikmalaya. Mereka hendak menuju pusat kota untuk merayakan takbiran. Tentu saja, mereka tak diperkenankan masuk ke kawasan Alun-alun dan Masjid Agung Tasikmalaya.

 

Wali Kota Tasikmalaya, Budi Budiman mengatakan, berdasarkan hasil pantauan di beberapa titik, tak banyak ditemukan kerumunan yang melaksanakan takbiran di jalan. Hal itu telah sesuai dengan imbauannya agar warga melaksanakan dari rumah atau masjid di lingkungannya masing-masing.

 

"Sangat signifikan sekali (penurunannya). Relatif beberapa jalan sepi, termasuk juga di pusat keramaian," kata dia, usai memantau beberapa ruas jalan saat malam takbiran, Sabtu (23/5) malam.

 

Menurut dia, warga Kota Tasikmalaya umumnya sudah memahami aturan-aturan selama pemberlakuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Hal itu sesuai dengan harapan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya.

 

Budi mengatakan, pihaknya memang sengaja melanjutkan PSBB meski ada perayaan Idul Fitri. "Kenapa PSBB tetap berlanjut? Itu semata-mata untuk memutus mata rantai Covid-19," kata dia.

 

Ia juga mengingatkan agar warga tetap menerapkan protokol kesehatan dalam melaksanakan shalat Idulfitri. Menurut dia, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya sudah memutuskan untuk tidak menggelar Shalat Idul Fitri di tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan. 

 

Warga yang ingin tetap melaksanakan shalat id dipersilakan di lingkungan masing-masing. Namun, pelaksanaan shalat id wajib menerapkan protokol kesehatan, yaitu memakai masker, jaga jarak, dan menyiapkan hand sanitizer.

 

Sementara untuk warga yang datang dari luar kota, Budi meminta untuk shalat id di rumah. "MUI dan DMI sudah memahami dan menyosialisasikan itu," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement