Ahad 24 May 2020 14:24 WIB

Resusitator Darurat Kementerian ESDM Lulus Uji Tangani Covid

Menteri ESDM sangat concern terhadap penanganan Covid-19 mulai dari pencegahan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Bilal Ramadhan
Para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses ekstraksi saat uji laboratorium penemuan obat herbal untuk penyembuhan COVID-19 dan penghambatan pertumbuhan virus corona di Pusat Penelitian Kimia LIPI di Banten, Indonesia pada Jumat 8 Mei 2020.
Foto: Anadolu/Eko Siswono Toyudho
Para peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan proses ekstraksi saat uji laboratorium penemuan obat herbal untuk penyembuhan COVID-19 dan penghambatan pertumbuhan virus corona di Pusat Penelitian Kimia LIPI di Banten, Indonesia pada Jumat 8 Mei 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian ESDM berperan aktif dalam menanggulangi pandemi Coronavirus Disease (Covid-19) melalui berbagai inovasi. Salah satu inovasi yaitu powered emergency resuscitator telah lolos uji oleh Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK) Jakarta pada tanggal 18 Mei 2020. Kinerja Ventiltor COVID-19 ESDM (ViCE) Z-Axis diuji kesesuaiannya dengan persyaratan Metode Uji Produk Resusitator Emergensi BPFK Jakarta No MK-UPK/BPFKJ/61/RS/0.

Pengujian yang telah dilaksanakan di Laboratorium Pengujian dan Alat Kalibrasi BPFK Jakarta pada tanggal 11-14 Mei 2020 meliputi inspeksi/uji visual terhadap label dan informasi, uji keselamatan listrik, uji kinerja dan uji kehandalan. Laporan hasil ujinya disampaikan secara resmi kepada Kementerian ESDM Kepala BPFK Jakarta J. Prastowo Nugroho hari ini, Rabu (20/5). Dengan lulusnya uji tersebut, powered emergency resuscitator yang diberi nama ViCE Z-Axis tersebut siap melaksanakan uji klinis.

ViCE Z-Axis merupakan alat bantu pernafasan yang dibutuhkan oleh penderita Covid-19 yang umumnya mengalami kesulitan pernafasan pada masa kritis. Saat ini permintaan alat bantu pernafasan meningkat 500-1.000 persen sehingga tidak dapat dipenuhi oleh industri alat medis yang ada. Hal ini mengakibatkan kelangkaan dan lonjakan harga alat bantu pernafasan.

Oleh karena itu, Badan Litbang ESDM bersama dengan berbagai institusi dalam negeri lainnya mengembangkan alat bantu pernafasan seperti resusitator darurat, ventilator, dan continuous positive airway pressure (CPAP).

 

ViCE Z-Axis yang dikembangkan Badan Litbang ESDM sejak 4 April 2020 ini merupakan resusitator berbasis resuscitator bag yang dipompa menggunakan sistem mekanisme Z-axis linear actuator dan motor stepper.

"ViCE Z-Axis di desain dengan semangat penggunaan komponen yang mudah didapat dan mudah dirangkai," ujar Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana di Jakarta, Rabu (20/5).

ViCE Z-Axis mampu memberikan tidal volume (TV) pada rentang 300-500 ml untuk respiratory rate (RR) 10-20 breath per minute dengan rasio inspiratory dan expiratory (I:E) 1:2. ViCE Z-Axis dilengkapi dengan sistem monitoring dan alarm untuk menginformasikan adanya gangguan listrik, gas, tekanan, dan tidal volume.

Sistem monitoring dan alarm ini merupakan persyaratan keselamatan selama penggunaannya. Selain itu, ViCE mampu beroperasi lebih dari 30 menit dengan baterai ketika suplai listrik utama mengalami gangguan. Dadan menjelaskan bahwa pembuatan ViCE Z-Axis merupakan inisiasi Menteri ESDM.

"Bapak Menteri ESDM sangat concern terhadap penanganan Covid-19 mulai dari pencegahan hingga perawatan pasien," ujar Dadan. Inovasi disisi pencegahan adalah bilik sterilisasi dan larutan disinfektan, hand sanitizer, dan antiseptik.

Pada awal masa pendemik, Badan Litbang ESDM mengembangkan Bilik Sterilisasi dan Anti Septik (BiSA) dan Sentong Sterilisasi dan Anti Septik (SERITI) serta produksi cairan sanitasi. BiSA dan SERITI digunakan untuk membersihkan pakaian atau alat pelindung diri (APD) tenaga medis dari bakteri atau virus.

BiSA telah diserahkan ke empat rumah sakit yang menangani pasien Covid-19, yakni Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, dan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Saat ini, seluruh tenaga medis Wisma Atlet yang selesai bertugas harus melalui BiSA untuk sterilisasi pakaian dan badan dari kontaminasi SARS- CoV-2.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement