Sabtu 23 May 2020 16:06 WIB

China Catat Penurunan Tajam Kasus Baru Virus Corona

China mencatat tidak ada kasus baru virus corona untuk pertama kalinya.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Siswa kelas sembilan mengikuti tes wajib virus corona di sebuah sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (14/5). Imbas adanya pasien virus crona baru, pemerintah berencana untuk menguji semua warga negara
Foto: EPA-EFE / PENG NIAN
Siswa kelas sembilan mengikuti tes wajib virus corona di sebuah sekolah di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (14/5). Imbas adanya pasien virus crona baru, pemerintah berencana untuk menguji semua warga negara

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- China mencatat nol kasus baru virus corona untuk pertama kalinya pada Jumat (22/5), sejak pandemi dimulai pada akhir tahun lalu. Komisi Kesehatan Nasional (NCH) mengatakan, sehari sebelumnya China mengkonfirmasi empat kasus baru.

Dua di antaranya merupakan kasus impor di Shanghai dan dua lainnya adalah transmisi lokal di provinsi Jilin. NCH menyatakan, kasus tanpa gejala telah turun menjadi 28 dari 35 sehari sebelumnya.

Baca Juga

China telah mencatat penurunan kasus baru virus korona dengan sangat tajam sejak Maret. Kebijakan lockdown atau karantina nasional dan pembatasan sosial menjadi faktor keberhasilan China dalam mengendalikan pandemi virus corona. Namun, China tetap waspada dengan masuknya kasus impor yang melibatkan warganya, yang kembali dari luar negeri.

Sementara, kelompok infeksi baru dari transmisi lokal telah muncul dalam beberapa pekan terakhir di perbatasan provinsi Jilin dan Heilongjiang. Selain itu, Wuhan juga melaporkan kasus baru pertama sejak pemerintah setempat mencabut lockown pada 8 April lalu.

Pihak berwenang didorong untuk memperingatkan bahwa langkah-langkah penanggulangan pandemi virus corona tidak dapat dilonggarkan. Selain itu, pihak berwenang juga diminta untuk melakukan tes virus corona terhadap 11 juta penduduk Wuhan.

Hingga saat ini, China daratan mencatat kasus virus corona yang dikonfirmasi mencapai 82.971. Sementara, jumlah kematian secara nasional mencapai 4.634. 

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement